Angin Kencang, Petugas Kesulitan Padamkan Api di Gunung Lawu

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 17:28 WIB

Kebakaran di Gunung Lawu dilihat dari kawasan Perkebunan Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, 25 Agustus 2015. ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Magetan - Petugas gabungan dari kepolisian, TNI Angkatan Darat, Basarnas, Perhutani, dan warga masih berupaya memadamkan api yang membakar hutan di Lereng Gunung Lawu kawasan Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

"Api masih besar karena anginnya kencang. Petugas berupaya membuat ilaran (parit) untuk mengantisipasi api menjalar," kata Humas Kesatuan Pemangkuan Hutaan Lawu dan sekitarnya, Dwi Sulistjorini, Selasa, 10 Oktober 2015.

Menurut Dwi, kebakaran hutan yang sebelumnya terjadi di sekitar Pos III dan IV sempat meluas hingga Pos II. Namun, hingga Selasa sore api yang sebelumnya berkobar berhasil dipadamkan oleh petugas dengan memukul-mukulkan ranting kayu dan pembuatan ilaran. Kendati demikian, sekitar 700 petugas gabungan masih disiagakan di pos-pos tersebut.

"Di Pos I ada satu titik api kecil dan sedang dipadamkan. Perkembangan yang terbaru api mulai masuk ke barat, wilayah Jawa Tengah," ujar Dwi.

Karena api masih berkobar, Dwi melanjutkan, jalur menuju puncak gunung tetap ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan karena membahayakan bagi para pendaki. Penutupan juga diberlakukan di akses masuk gunung dari Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Hal itu sesuai hasil koordinasi yang dilakukan antarinstansi terkait di dua kabupaten perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Saat jalur pendakian ditutup, Dwi memastikan bahwa sekitar 50 pendaki yang pada waktu kebakaran hutan terjadi, Ahad lalu masih berada di atas telah diturunkan melalui Cemoro Kandang. Meski demikian, proses penyisiran pendaki tetap dilakukan.

"Mudah-mudahan korban tidak bertambah dan cukup tujuh yang meninggal dan dua luka berat," ucap Dwi.

Empat dari tujuh korban tewas itu merupakan warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Mereka adalah Awang Feri Frandika, 25 tahun, warga Desa Dungus, Kecamatan Karangasri;Nanang Setia Utama, 16 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan Ngawi; Rita Septi Hurika, 21 tahun, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron; dan Sumarwan, 48 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan Ngawi.

Sedangkan, dua korban lain yang telah berhasil diindentifikasi adalah Joko Prayitno, 31 tahun, Jalan Asia Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan Kartni, 29 tahun, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Adapun korban lainnya belum berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa TImur karena kondisinya hangus terbakar. Identifikasi dilakukan di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah dr Sayidiman, Magetan.

Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Suwadi, mengatakan enam jenazah yang identitasnya sudah dapat dipastikan telah diserahkan kepada pihak keluarga dalam dua gelombang. Untuk jenazah korban asal Ngawi dikirim Selasa pagi. Sedangkan, dua jenazah asal Jakarta dikirim Selasa siang.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya