LBH Yogyakarta Kecam Pengusiran Imigran Afganistan

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 20 Oktober 2015 15:59 WIB

ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan imigran asal Afganistan di Pondok Pemuda Ambar Binangun, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terusir dari tempat penampungan, Senin malam, 19 Oktober 2015. Peristiwa itu terjadi setelah sebuah ormas, Forum Umat Islam, menggeruduk tempat tinggal sementara mereka.

Suban Zuhri, seorang saksi mata, mengatakan peristiwa pengusiran itu berlangsung pukul 22.00 WIB. Anggota Forum merangsek masuk ke lokasi pondok dan mengumpulkan para imigran dalam satu ruangan. Para imigran, kebanyakan berusia remaja belasan tahun itu, lalu dinaikkan ke atas truk polisi. “Dibawa ke Polres Bantul,” katanya, Selasa, 20 Oktober 2015.

Pengusiran itu terjadi lantaran massa menuding imigran adalah penganut Syiah. Ormas itu khawatir mereka akan menyebarkan ajarannya di Indonesia. “Mereka ini dipulangkan saja ke negara asalnya,” kata koordinator FUI, Muhammad Fuad, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Kepala Divisi Sipil dan Politik Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta Sarli Zulhendra mengatakan keprihatinan atas terjadinya peristiwa itu. Pemerintah seharusnya melindungi para imigran. Terlebih, Indonesia telah meratifikasi konvensi antipenyiksaan dan perlindungan terhadap migran. Perlindungan itu tak boleh hanya didasarkan pada kesamaan latar belakang agama atau suku bangsa tertentu saja. “Pemerintah tidak boleh hanya melindungi yang beragama tertentu saja,” katanya.

Ia juga mengkritisi cara pengamanan imigran yang dilakukan polisi. Tak cukup dengan mengevakuasi kelompok yang rentan menjadi korban, polisi juga harus melakukan upaya pencegahan pada kelompok penyerang. “Kalau tidak ada pencegahan, orang-orang itu (imigran) bisa dikejar terus,” katanya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY Pramono mengatakan hingga siang ini belum mendapat laporan adanya pengusiran yang menimpa imigran asal Afganistan. Tapi, menurut dia, hingga kini belum ada Rumah Detensi Imigrasi di Yogyakarta. Sehingga imigran yang bermasalah harus dititipkan di lokasi tertentu, semisal di Pondok Pemuda itu. “Imigran itu tanggung jawab pemda,” katanya.

Meski demikian, Pramono mengatakan, para imigran itu harus tetap diberi kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

51 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

53 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

58 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya