Diperiksa KPK 11 Jam, Perantara Suap Rio Capella Bungkam  

Senin, 19 Oktober 2015 22:09 WIB

Patrice Rio Capella (kiri), bersiap menjalani pemeriksaan oleh penyidik sebagai saksi di Gedung KPK, Jakarta, 16 Oktober 2015. Pengacara Rio Capella. Maqdir Ismail menyebut Rio Capella pernah menerima Rp. 200 juta dari Gatot Pujo Nugroho. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Perantara suap bekas Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella, Fransisca Insani Rahesti, bungkam seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama sebelas jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sisca, begitu perempuan itu disapa, tak mau berkomentar saat ditanya wartawan soal siapa yang menyuruhnya meminta duit kepada istri Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti.

"Semua sudah saya jelaskan tadi ke penyidik," kata Sisca sembari naik taksi di depan lobi gedung KPK, Senin, 19 Oktober 2015. Sisca yang mengenakan blus ungu dan celana hitam itu, kembali bungkam saat ditanya soal upah Rp 10 juta dari Evy setelah membantu mempertemukan dengan Rio. Namun, duit itu dikembalikan Sisca karena merasa kurang bisa membantu Evy.

Sebelumnya, kuasa hukum Rio, Maqdir Ismail, mengatakan kliennya menerima duit Rp 200 juta lewat Sisca di daerah Jakarta Pusat. "Di Resto 48 Gondangdia, sekitar bulan Mei 2015," kata Maqdir. Resto 48 Dimsum Gondangdia terletak di Jalan Raden Panji Soeroso, Jakarta Pusat. Restoran tersebut dekat dengan kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem.

Maqdir mengakui duit itu diserahkan Fransisca Insani Rahesti, anak magang di kantor advokat Otto Cornelis Kaligis. Adapun Kaligis, yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Partai NasDem, merupakan kuasa hukum Gatot.

Menurut dia, Sisca menyerahkan sebuah amplop cokelat yang disebutnya sebagai laporan pengaduan. "Jadi Pak Rio tidak tahu itu isinya uang," ujarnya. Rio, kata Maqdir, percaya kepada Sisca karena teman semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Rio baru tahu amplop itu berisi duit setelah meninggalkan restoran. Beberapa hari kemudian, Rio mengembalikan duit itu lagi ke Sisca. Namun, Sisca kembali mengajak Rio bertemu di restoran Kunstkring Paleis di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Juli 2015. Diam-diam, Sisca menaruh lagi duit Rp 200 juta yang ditempatkan di sebuah kotak ke dalam mobil Rio.

Rio tak langsung mengembalikan duit itu karena berangkat umroh pada Agustus lalu. Sepulang umroh, sopir Rio mengembalikan duitnya lewat kakak Fransisca.

KPK menetapkan Rio sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi. Komisi antirasuah menduga Rio menerima suap untuk mengamankan perkara bantuan daerah, tunggakan dana bagi hasil, dan penyertaan modal sejumlah badan usaha milik daerah di Sumatera Utara yang kemungkinan bisa menjerat Gatot.

Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus yang menjerat Gatot dan istrinya, Evy Susanti. Gatot dan Evy juga ditetapkan sebagai atas kasus ini. Suami-istri itu dijerat sebagai pemberi.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 menit lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

45 menit lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

6 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

9 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

21 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

21 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya