Pemadaman Kebakaran, Bantuan Cina dan Rusia Belum Pasti

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 16 Oktober 2015 04:44 WIB

Puluhan anggota TNI bersenjata lengkap saat tiba di bandara Talang Betutu untuk membantu pemadaman kebakaran hutan di Palembang, Sumatera Selatanm 10 September 2015. TNI mengerahkan 1.000 pasukan untuk membantu memadamkan kebakaran hutan. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO , Jakarta:Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan bantuan dari Cina dan Rusia untuk memadamkan kebakaran hutan masih dalam pembicaraan. "Belum pasti, kapan bantuan dari mereka tiba. Masih dibicarakan," katanya Kamis 15 Oktober 2015 di Kementerian Luar Negeri.

Tata, sapaan Arrmanatha, mengatakan Rusia bersedia menyewakan pesawatnya yang bisa muat 10 ribu liter air. Pesawat itu pun bisa mendarat di air maupun di darat. "Itu pesawat ampfibi yang memang dibutuhkan BNPB," katanya. Menurut Tata, sesuai permintaan dan kebutuhan BNPB, Kementerian Luar Negeri, yang bertugas sebagai fasilitator masih dalam tahap diskusi untuk melakukan penyewaaan pesawat Rusia itu.

Bantuan Cina juga masih dalam tahap diskusi. Tata mengatakan Pemerintah Cina bersedia meminjamkan helikopternya yang bisa mengangkut sebanyak 3.500 liter air. Saat ini pihaknya masih mendiskusikan apakah helikopter itu benar benar diperlukan atau tidak. "Karena kami tidak mau penerbangan di udara terlalu crowded karena terlalu banyak pesawat," katanya. Menurut Tata, Indonesia lebih membutuhkan pesawat yang bisa membawa air lebih banyak untuk melakukan bom air di udara untuk kegiatan pemadaman itu.

Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sampai saat ini pesawat asing melakukan operasi di kawasan Sumatera Selatan. Saat hingga Kamis 15 Oktober ini, ada sebanyak enam pesawat asing yang memberikan bantuannya di Indonesia. Pesawat itu berasal dari Malaysia, Singapura, dan Australia.

Dari enam pesawat itu, hanya ada tiga pesawat asing yang beroperasi untuk melakukan pengeboman air. Satu dari Singapura, satu dari Malaysia, dan satu dari Australia. Satu pesawat Malaysia dan satu pesawat Australia bukan melakukan bom air, tapi pesawat untuk mencari titik titik panas di kawasan Sumatera Selatan, sedangkan satu pesawat Singapura tidak digunakan karena rusak dan dalam perbaikan," kata Sutopo saat dihubungi Kamis, 15 Oktober 2015.

Pesawat Indonesia juga beroperasi di udara Sumatera Selatan untuk memadamkan api. "Sudah ada 10 total dari helikopter dan pesawat Indonesia yang ikut membantu pemadaman ini," katanya. Ia pun meyakinkan operasi pemadaman api terus dilakukan hingga hari ini.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

10 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

10 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

17 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya