Bela Negara dan Wajib Militer Versi Jusuf Kalla  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 15 Oktober 2015 15:54 WIB

Wapres Jusuf Kalla berpidato dalam KTT Pembangunan Berkelanjutan 2015 di Markas PBB, New York, 26 September 2015. Sidang umum PBB ke-70 ini berlangsung pada 25-27 September. REUTERS/Carlo Allegri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan setiap negara membutuhkan program bela negara. Tapi dia menegaskan bahwa bela negara tak sama dengan wajib militer. "Masak kita menolak? Semua negara butuh bela negara," kata Kalla di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2015.

Kalla menjelaskan, setiap peserta nantinya akan dilantik untuk membela negara sesuai dengan kompetensi dan pekerjaan yang dimilikinya. Dia mencontohkan, seorang wartawan yang memberitakan hal yang baik dan positif termasuk bela negara. "Seorang mahasiswa bisa bela negara dengan menciptakan inovasi. Tentunya, kalau seorang tentara, ya dengan bertempur," ucapnya.

Kalla mengaku pemerintah belum membahas penganggarannya. Adapun Dewan Perwakilan Rakyat berharap program ini tak mengganggu alokasi anggaran.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya mengusulkan program bela negara. Program ini akan diluncurkan pada 19 Oktober 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Kementerian Pertahanan membuat program mengenai kewajiban warga Indonesia, dari tingkat taman kanak-kanak sampai umur 50 tahun, ikut bela negara. Dasar hukum dari program ini adalah Pasal 27 Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Pertahanan Nomor 3 Tahun 2002. Aturannya antara lain berbunyi, setiap orang punya hak dan kewajiban bela negara.

Kementerian Pertahanan mewujudkannya dalam empat poin program. "Ada pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer wajib, menjadi TNI, dan pelatihan sesuai dengan profesi masing-masing," tutur Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama M. Faisal kepada Tempo, 13 Oktober 2015.

TIKA PRIMANDARI




Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

3 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

10 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya