Kabut Asap, Puluhan Ribu Warga Riau Terserang ISPA  

Reporter

Selasa, 13 Oktober 2015 22:38 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang dipenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, 14 September 2015. Akibat kabut asap jarak pandang di Pekanbaru tidak lebih dari 100 meter pada pagi hari. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Kesehatan Riau mencatat sebanyak 70.918 warga Riau menderita penyakit akibat paparan kabut asap sejak 1 Juni hingga 12 Oktober 2015. Kualitas udara yang memburuk menimbulkan pelbagai penyakit di tengah masyarakat.

"Pasien berasal dari seluruh puskesmas kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Riau Andra Sjafril, Selasa, 13 Oktober 2015.

Menurut Andra, jumlah warga yang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mencapai 59.472, iritasi kulit 4.334, iritasi mata 3.389, asma 2.731, dan pneumonia 991.

Andra menjelaskan, meski secara total penderita penyakit paparan asap menunjukkan angka peningkatan, tapi untuk kasus per harinya mengalami penurunan menyusul membaiknya kualitas udara di Riau. "Kondisi lingkungan di Riau sudah membaik," katanya.

Menurut Andra, kualitas udara di sejumlah wilayah Riau beberapa hari belakangan berangsur pulih. Kabut asap menipis. Indeks standar pencemaran udara berada di bawah angka 200 Psi. jauh menurun dari hari sebelumnya mencapai level berbahaya.

Meski demikian lanjut dia, pelayanan kesehatan masyarakat terus disiagakan mengingat titik panas masih banyak terdapat di Jambi dan Sumatera Selatan. Pergerakan angin dari selatan ke utara masih mengancam wilayah Riau mendapatkan asap kiriman dari dua daerah tetangga itu. "Kami tetap komitmen memberikan pelayanan, terlebih sudah ada perpanjangan status darurat pencemaran udara," ujarnya.

Andra mengatakan pelayanan kesehatan masyarakat akibat kabut asap terus dilakukan. Posko kesehatan dan pelayanan puskesmas 24 jam di setiap kabupaten/kota siaga setiap waktu. "Kami juga kerahkan puskesmas keliling untuk menemui warga terdampak asap," ujarnya.

Di setiap pos kesehatan, kata dia, petugasnya menyediakan dokter spesialis dan oksigen untuk penderita darurat. Andra mengaku sejauh ini kebutuhan obat-obatan untuk menangani masalah tersebut masih bisa dipenuhi, baik bantuan dari Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, maupun perusahaan.

Dinas Kesehatan telah mendistribusikan 600 ribu masker serta sepuluh paket obat-obatan untuk warga Riau di seluruh kabupaten/kota. "Obat-obatan masih aman," katanya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya