Plt Gubernur Sumatera Utara Akui Istrinya Kembalikan Duit ke KPK  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 13 Oktober 2015 08:17 WIB

Pelaksana tugas (plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, 12 Oktober 2015. TEMPO/Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengakui istrinya, Evi Diana, sudah mengembalikan duit ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Uang yang dikembalikan itu berasal dari Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho terkait dengan upaya Gatot meredam usul hak interpelasi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

"Sudah mengembalikan, tapi saya tidak pada kapasitas menjawab pada angka, silakan masalah teknisnya ditanya kepada penyidik saja," kata Erry seusai diperiksa penyelidik KPK, Senin, 12 Oktober 2015.

Evi pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara periode 2009-2014 dari Fraksi Golkar. Erry pun tak masalah jika nanti istrinya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. "Jangan berandai-andai dan menduga-duga. Kita bicara sesuai dengan bukti-bukti, sesuai dengan yang telah diperoleh penyidik," ujar politikus Partai NasDem itu.

Menurut Erry, istrinya dan semua anggota DPRD periode 2009-2014 serta periode 2014-2019 telah diperiksa tim KPK di Medan pada September lalu. Namun dia mengaku tak berkapasitas menjelaskan soal pemeriksaan dan dugaan pemberian duit dari Gatot kepada anggota parlemen.

Komisi antirasuah sedang menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan dan/atau pemberian uang/barang/sesuatu yang dilakukan oleh Gubernur Gatot pada tahun anggaran 2013-2015. Beberapa anggota DPRD yang telah mengembalikan duit itu adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Brilian Mochtar serta kader Golkar Hardi Mulyono dan Haidir Ritonga.

Wakil Ketua KPK sementara Indriyanto Seno Adji membenarkan tiga orang itu yang mengembalikan duit dari Gatot. Hingga saat ini, kata dia, sudah lebih dari enam orang yang mengembalikan duit ke KPK.

Komisi telah memeriksa sedikitnya 50 orang, sebagian besar anggota dan mantan anggota DPRD Sumatera Utara. Salah seorang di antaranya ialah Ketua DPRD Sumatera Utara yang juga politikus Golkar, Ajib Shah. KPK pun telah mengirimkan tim penyelidik ke Medan, Sumatera Utara, khusus untuk kasus ini.

Hari ini, penyelidik KPK juga meminta keterangan Gatot dan Evi terkait dengan dugaan penyuapan kepada anggota DPRD itu.

Kasus baru yang menyeret Gatot ini bermula dari laporan masyarakat kepada komisi antirasuah. Laporan itu menyoal adanya dugaan ketidakberesan dalam pembatalan hak interpelasi DPRD Sumatera Utara terhadap Gatot pada April lalu. Suap diduga untuk meredam niat parlemen daerah.

LINDA TRIANITA


Berita terkait

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

1 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

4 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya