Sambut 1 Suro, 2.000 Orang Akan Kelilingi Beteng Jogja  

Reporter

Senin, 12 Oktober 2015 17:06 WIB

Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat mengelilingi Keraton (8/12) dinihari. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 2.000 orang dijadwalkan mengikuti prosesi ritual Tapa Bisu Mubeng Beteng (bertapa tidak berbicara sembari memutari beteng kraton) yang akan digelar untuk menyambut Tahun Baru Jawa 1 Suro, yang jatuh pada Selasa 13 Oktober 2015.

"Kami melibatkan berbagai elemen masyarakat dari lintas budaya dan iman untuk ikut Tapa Bisu ini," kata Kanjeng Raden Tumenggung Wijoyo Pamungkas, panitia pelaksana Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta Tahun 2015, kepada Tempo Senin 12 Oktober 2015.

Wijoyo mengatakan tapa bisu kali ini hanya sekali mengitari beteng keraton Yogyakarta dengan prediksi waktu kurang dari satu jam. Meskipun saat ini tengah ada perbaikan infrastruktur di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, namun tak mempengaruhi rute tempuh para peserta. "Rute tapa bisu tak melalui Titik Nol Kilometer," ujarnya.

Adapun rute yang disiapkan panitia mulai dari halaman Keben Kraton bergerak ke arah barat melalui Jalan Rotowijayan. Dari sana kemudian ke arah Jalan Kauman diteruskan ke Jalan KH Agus Salim hingga pojok beteng kulon Terminal Ngabean.

Dari pojok beteng kulon rute dilanjutkan ke selatan melalui Jalan KH. Wachid Hasyim hingga pojok beteng kulon simpang Jalan Bantul. Dari pojok Beteng Kulon Jalan Bantul peserta diarahkan ke timur melalui Jalan MT Haryono sampai pojok beteng wetan simpang Jalan Parangtritis. Dilanjutkan menyusuri Jalan Brigjen Katamso hingga simpang Jalan Ibu Ruswo dan kembali ke Keben Kraton.

Peserta mulai berjalan tapa bisu sekitar pukul 00.00- 01.00 WIB dengan atribut baju peranakan untuk abdi dalem dan pakaian bebas rapi untuk warga umum yang ikut. "Sebelum tapa bisu, mulai pukul 22.00 WIB ada kenduri doa bersama dan petuah dari Pangandikan (petuah) Kraton," ujar Wijoyo. Rencananya pengisi acara itu Gusti Bendoro Pangeran Hario Prabukusumo.

Ritual tapa bisu ini merupakan prosesi untuk mengajak masyarakat melakukan refleksi dan perenungan bersama atas tindakan yang sudah diperbuatnya setahun terakhir. "Tidak ada tema khusus, refleksi batin masing-masing peserta saja agar menjadi pribadi lebih baik," ujar Wijoyo.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho menuturkan, untuk mengamankan jalannya prosesi tapo bisu ini, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas secara terbatas. "Hanya di area rute Jeron Beteng, arus kendaraan bermotor akan sementara dialihkan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

6 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

11 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

13 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

15 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

24 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

44 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya