Ekspor Tekstil, Indonesia Kalah Cepat Dibanding Vietnam

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 12 Oktober 2015 13:34 WIB

Menteri Perindustrian Saleh Husin, Dirjen ILMATE I G. Putu Suryawirawan, Director Business Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN berfoto bersama seusai launching SIMOSEC (Medium Voltage Switchgear) produksi PT Siemens pada perayaan HUT ke-40 Pabrik Siemens Pulomas di Jakarta, 8 Oktober 2015. Foto: Kemenperind

TEMPO.CO, Purwakarta - Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dalam investasi industri tekstil. "Kalah start, Vietnam membuka keran kerja sama dengan Uni Eropa tanpa biaya apa pun," kata Menteri Perindustrian Saleh Husein, sewaktu berkunjung ke Purwakarta, Senin, 12 Oktober 2015. Agar tidak berlanjut, pemerintah bernegosiasi dengan Uni Eropa. "Satu tim sudah diutus buat melakukan negosiasi."

Jika negosiasi berhasil, menurut Saleh, pemerintah optimistis industri tekstil Indonesia bakal mampu mengalahkan Vietnam. Ini karena pemerintah memberikan fasilitas tertentu untuk pengembangan industri tekstil domestik dalam bekerja sama dengan Uni Eropa.

Ikhtiar sama juga sedang dilakukan dengan Amerika. "Sebab, dari sisi sumber daya manusia, kita lebih unggul ketimbang Vietnam," kata Saleh. Selain Vietnam, pesaing lainnya adalah Cina. Hanya saja, dari sisi jumlah sumber daya manusia, industri tekstil domestik saat ini sedang menghadapi kekurangan.

Sebuah pabrik tekstil yang akan segera diresmikan di Boyolali membutuhkan jumlah tenaga kerja baru sebanyak 12 ribu pegawai. Namun, jumlah pelamarnya tidak mencukupi. Ini juga terjadi di pabrik tekstil di Wonogiri yang juga kesulitan mencari tenaga kerja.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan sejumlah pabrik tekstil yang ada di daerahnya, terus berkembang meski pun kondisi perekonomian nasional sedang mengalami pelambatan.

Dedi menyebutkan ketiga perusahaan raksasa tekstil yang beroperasi di Purwakarta tersebut yakni PT Indorama Synthetics, PT Indhobarat Rayon, dan PT South Pacivic Viscouse. "Ketiga perusahaan tersebut terus berkembang dan menyerap banyak tenaga kerja," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

45 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

46 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

54 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya