Jurnalis Prancis ke Papua, Mereka Diinterogasi Aparat  

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 13:31 WIB

Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Buchtar Tabuni (Kiri) dan Juru Bicara KNPB Victor Yeimo (Kanan) saat melakukan jumpa pers kepada wartawan di Jayapura, Papua, Senin (30/4) soal demo menolak Integrasi Papua ke wilayah NKRI. ANTARA/CHANRY ANDREW SURIPATTY

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua satu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Agus Kossay bersama dua warga sipil Papua, Bano Kalaka dan Nodi Hilka, dimintai keterangan oleh aparat keamanan dan imigrasi di kantor maskapai penerbangan Associated Mission Aviation (AMA), Jumat, 9 Oktober 2015.

Ketiganya dimintai keterangan tentang jurnalis radio Prancis, Marie Dhumieres, yang meliput acara pelantikan pengurus KNPB wilayah di Okhika, Pegunungan Bintang, Papua, pada 1 Oktober 2015.

"Saya tadi pagi ditelepon oleh maskapai AMA untuk datang memberikan penjelasan. Saya tiba di kantor AMA jam 9 tepat," kata Agus kepada Tempo usai memberikan keterangan.

Menurut Agus, ada tiga orang yang hadir di kantor AMA , yakni seorang dari kantor imigrasi Papua, manajer AMA pusat, dan seorang yang menolak menjelaskan identitasnya, tetapi Agus menduganya sebagai polisi.

Selama 30 menit, Agus dan dua warga sipil itu ditanyai mengenai tentang acara pelantikan pengurus KNPB, kedatangan jurnalis Marie Dhumieres, dan tujuan jurnalis itu selama di Okhika.

Menurut Agus, Marie hadir melakukan tugas jurnalistiknya setelah ia mendapat informasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membebaskan jurnalis asing meliput ke Papua. "Datang ke Papua atas inisiatif jurnalis asing itu. Kami tidak mengundangnya," kata Agus.

Jurnalis asal Prancis itu tiba di Okhika tanggal 1 Oktober dengan menggunakan pesawat AMA. Ia satu pesawat dengan pengurus pusat KNPB Victor Yeimo dan Agus Kossay, yang akan melantik pengurus KNPB wilayah Pegunungan Bintang.

"Jurnalis itu hanya sehari di Okhika, keesokan hari, 2 Oktober, ia pulang," kata Agus.

Sebelumnya, dalam pernyataan pers KNPB yang diterima Tempo hari ini, juru bicara KNPB Bazoka Logo menduga Manajer AMA mendapat intervensi kuat dari aparat kepolisian Papua dalam hal pemberangkatan pimpinan KNPB, Victor Yeimo dan Agus Kossay, bersama jurnalis warga Prancis itu. Karena itu, Agus diminta memberikan keterangan atas kedatangan jurnalis asing itu.

"Sehari setelah pelantikan pengurus KNPB wilayah Pegunungan Bintang, AMA memaksa Agus Kossay untuk membawa jurnalis Prancis itu ke kantor AMA tanpa alasan jelas," kata Bazoka.

Namun, Direktur AMA Djarot Soetarto membantah telah menahan Agus Kossay dan dua warga sipil untuk mendapatkan informasi tentang jurnalis Prancis, Marie Dhumieres. "Tidak ada penangkapan, tidak ada penahanan. Saya juga tidak tahu siapa Agus," kata Djarot kepada Tempo melalui telepon seluler.

Justru, kata Djarot, AMA kedatangan tiga aparat yang mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk menanyakan posisi AMA dalam kegiatan KNPB di Okhika dan kehadiran jurnalis Prancis itu.

Menurut Djarot, AMA merasa ditipu oleh orang-orang yang mengaku dari KNPB yang meminta mengatur penerbangan ke Okhika untuk pelayanan gereja. Lalu muncul foto-foto kegiatan KNPB dengan berlatar belakang pesawat AMA di YouTube dan blog KNPB."Foto-foto itu mengesankan AMA mendukung mereka, padahal tidak begitu," kata Djarot.

KNPB selama ini dianggap organisasi yang mendukung kemerdekaan Papua dan Papua Barat.

MARIA RITA

Berita terkait

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

6 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

6 jam lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

23 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya