Kabut Tebal Hambat Pemadaman Kebakaran Merbabu dari Udara  

Reporter

Kamis, 8 Oktober 2015 15:03 WIB

Sejumlah titik-titik api kebakaran hutan lereng Gunung Merbabu terlihat dari Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2015. Kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu meliputi daerah Dukuh Bentrokan, dan Dukuh Denokan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Kabut tebal menghalangi rencana pemadaman kebakaran di hutan Gunung Merbabu dengan cara pengeboman air (water bombing). “Sejak tiga hari terakhir kabut tebal menyelimuti lereng Gunung Merbabu sisi timur,” kata Komandan Komando Rayon Militer Ampel Boyolali yang juga Kepala Posko Penanggulangan Kebakaran Gunung Merbabu, Kapten Joko Priyanto, Kamis, 8 Oktober 2015.

Komandan Distrik Militer 0724/Boyolali Letnan Kolonel (Kav) Topri Daeng Balaw mengatakan, satu pesawat pemadam itu lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada Kamis pukul 10.00. Pesawat tersebut diperkirakan tiba di Bandara Adi Soemarmo Surakarta pukul 11.00. “Pesawat, pilot, dan teknisinya itu satu paket dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jadi kami belum tahu detailnya,” kata Topri.

Topri berujar, daerah hanya bertugas menentukan koordinat titik api, mengkoordinasi petugas di darat, serta menyiapkan air untuk pengeboman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali telah menyiapkan 60.000 liter air untuk pemadaman dari udara. “Pengeboman air ini dijadwalkan selama dua hari, Kamis dan Jumat,” ujar Topri.

Menurut Topri, ada dua titik api di hutan konservasi Gunung Merbabu wilayah Desa Ngargoloko, Kecamatan Ampel, Boyolali, yang akan menjadi sasaran pengeboman air. “Detail koordinat titik api, cuaca, dan kondisi medan terkini akan kami bahas dulu dalam rapat kecil. Kalau sudah turun kabut itu berbahaya bagi pesawat,” kata Topri.

Rapat untuk membahas hal ihwal medan serta cuaca di sekitar lokasi kebakaran hutan Gunung Merbabu tersebut melibatkan Musyawarah Pimpinan Daerah Boyolali, BPBD, Badan Nasional Taman Gunung Merbabu (BTNGM), dan tim pemadam dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Meski pesawat pemadam telah siap mengudara, proses pemadaman kebakaran secara konvensional di hutan Gunung Merbabu tetap dilaksanakan. “Petugas gabungan terus membuat sekat-sekat di bawah lokasi kebakaran yang berupa lereng-lereng terjal dengan kemiringan 75 derajat,” kata Topri.

Informasi yang diperoleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Purwanto dari rapat koordinasi beberapa waktu lalu, pesawat pengebom air itu akan mengudara tiga kali dalam sehari. “Rencananya sekali terbang akan mengangkut sekitar 3.200 liter air. Tapi itu semua tergantung kondisi terkini di lapangan,” kata Purwanto.

Menurut Kepala BTNGM Wisnu Wibowo, kebakaran di hutan Gunung Merbabu sejak Ahad dua pekan lalu terjadi karena faktor alam. “Dampak El Nino yang sangat ekstrim panasnya menyebabkan kebakaran di hampir semua gunung di Indonesia, termasuk Gunung Ngandong di Magelang yang sebelumnya tidak pernah terbakar,” kata Wisnu.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya