Istri Salim Kancil ke Jakarta, Dibawa untuk Talk Show TV  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 20:35 WIB

Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pekalongan Menggungat melakukan aksi solidaritas terhadap kasus pembunuhan petani penolak tambang pasir di Lumajang bernama Salim Kancil di Pekalongan, Jawa Tengah, 30 September 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Lumajang - Sejumlah warga penolak penambangan pasir pantai di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, dibawa ke Jakarta untuk menghadiri program talk show di sebuah stasiun televisi swasta, Selasa, 6 Oktober 2015.

"Yang diajak ke Jakarta adalah Bu Tijah (istri almarhum Salim alias Kancil), Hamid (Ketua Gerakan Penolak Tambang), Iksan (tokoh masyarakat), serta Kepala Desa Selok Awar-awar Hariyono," kata Abdullah Al Kudus, anggota tim advokasi warga antitambang.

Abdullah berujar, dia juga ikut mendampingi ke Jakarta bersama beberapa aktivis Wahana Lingkungan Hidup serta Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. "Bupati dan Kapolres Lumajang juga diundang," ucapnya. "Adapun Hariyono yang kini ditahan di Kepolisian Daerah Jawa Timur diwakili kuasa hukumnya."

Menurut Abdullah, talk show tersebut sekaligus forum pertama yang mempertemukan antara korban, pemerintah daerah, dan kepala desa yang diwakili pengacara. "Harapan saya dari forum ini, keadilan bisa ditegakkan seadil-adilnya serta kebenaran diungkap seterang-terangnya dan jangan ditutup-tutupi," tuturnya.

Dia menjelaskan, dalam sepekan terakhir ini, sebagian besar masyarakat masih takut ngomong dan berkomentar soal tragedi berdarah yang menewaskan Salim Kancil dan mengakibatkan Tosan terluka parah akibat dianiaya warga protambang pasir. "Warga masih trauma dengan kejadian pada Sabtu, 26 September 2015," katanya.

Namun, dengan bantuan media massa yang gencar memberitakan, kasus pelanggaran tambang di Lumajang perlahan mulai tersingkap. Beberapa orang pun mulai berani bersaksi. Abdullah mencontohkan, seorang warga yang menyaksikan langsung almarhum Salim Kancil dianiaya di balai desa akhirnya berani bersaksi. Saat kejadian, saksi mengaku tidak bisa berbuat apa pun karena sendirian.

Selama ini, saksi tersebut dia tidak berani memberikan kesaksian. Namun, ketika Komisi Nasional Hak Asasi Manusia datang ke Selok Awar-awar, warga tersebut berani bersaksi. Komnas menyatakan ada pelanggaran HAM dalam perkara tersebut. "Akan kami tindak lanjuti, agar saksi diperiksa polisi," ujarnya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

37 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya