Sejumlah anggota TNI dan Badan SAR Nasional mendapatkan pengarahan sebelum menuju titik pencarian Aviastar di Landasan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 3 Oktober 2015. Tim Basarnas belum menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang hilang kontak. TEMPO/Iqbal lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Proses evakuasi korban pesawat Aviastar akan menemui banyak rintangan, pasalnya lokasi tempat ditemukannya pesawat berada di lembah, untuk mencapai daerah tersebut, tim evakuasi harus melintasi tebing dan jurang.
Kepala Desa Tulaju, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Kamal, menyebutkan lokasi tempat ditemukannya pesawat berada di lembah yang cukup dalam, sehingga proses evakuasi sangat berbahaya jika dipaksakan dilakukan malam ini juga.
"Saya bisa mengantar tim Basarnas ke lokasi, tapi untuk sampai ke lokasi jatuhnya pesawat, harus berjalan kaki dua sampai tiga jam," kata Kamal.
Kamal menjelaskan, pesawat pertama kali ditemukan oleh sebelas orang warganya yang ikut mencari. Temuan itu lalu dilaporkan ke anggota polisi yang berada tidak jauh dari lokasi itu.
Kepala Subdik Dokpol Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Idrus mengatakan pelabelan jenazah akan dilakukan di posko terdekat dari lokasi ditemukannya pesawat. Setelah itu jenazah akan dijemput menggunakan helikopter menuju Makassar.
"Identifikasi akan dilakukan di Makassar. Setelah seluruhnya rampung, akan diserahkan ke keluarga masing-masing," kata Idrus.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.