Sebelum Habisi Salim Kancil, Desir cs Isi Ilmu Kebal ke Kiai

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 22:29 WIB

Pendopo balai Desa Selok Awar-awar Lumajang yang menjadi tempat penganiayaan Salim Kancil. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Munzir Ismail membeberkan kronologi pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan Tosan, dua warga penolak tambang pasir pantai di Kecamatan Pasirian, Jumat, 2 Oktober 2015. Fadly memaparkan kronologi tersebut di hadapan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat yang berkunjung ke Lumajang.

Menurut Fadly, sore hari sebelum peristiwa penganiayaan terjadi, Tosan menyerahkan surat izin ke Polres Lumajang untuk menggelar unjuk rasa antitambang. Penyerahan surat pemberitahuan unjuk rasa itu diketahui Desir dan kawan-kawan yang dikenal dengan sebutan tim 12.

Merespons rencana Tosan, malam harinya, 25 September 2015, digelar pertemuan di Balai Desa Selok Awar-awar dipimpin ketua tim 12 serta dihadiri beberapa orang. Mereka akan melakukan aksi tandingan. Anggota Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang mendengar rencana tersebut segera mendatangi balai desa. Babinkamtibmas pergi setelah ada kesepakatan untuk tidak melakukan aksi tandingan.

Namun rapat kecil tetap diteruskan. Sekitar pukul 22.00 WIB, dipimpin oleh Desir dan Siari, mereka pergi ke Probolinggo untuk menemui seorang kiai dengan maksud mengisi ilmu kebal terhadap 60 orang. Pengisian ilmu kebal itu selesai pada pukul 02.00 WIB.

Mereka kemudian kembali ke balai desa untuk berkumpul. Saat kembali ke balai desa itulah, salah seorang teman Desir bertemu dengan Tosan yang sedang membagi-bagikan surat edaran kepala desa tentang kesepakatan pemberhentian sementara penambangan pasir.

Terjadi cekcok mulut hingga teman Desir itu meneruskan perjalanan ke balai desa. Dikomandoi Desir dan Siari, sekelompok orang ini kemudian mendatangi rumah Tosan. Tosan dikejar dan dianiaya hingga ke lapangan. Tosan jatuh tersungkur. Menyangka Tosan sudah meninggal, sekelompok orang itu pergi dan ganti menuju rumah Salim alias Kancil. Salim digelandang ke balai desa.

Letak balai desa berdekatan dengan rumah Kepala Desa Hariyono. Salah seorang aparatur desa melapor ke kepala desa bahwa sedang terjadi penganiayaan di balai desa. Kepala Desa kemudian menyuruh massa pergi. Akhirnya massa pergi sambil membawa Salim Kancil. Selama dalam perjalanan, Salim terus dianiaya sehingga akhirnya ditemukan tewas di tengah jalan.

DAVID PRIYASIDHARTA

Baca juga:


Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

8 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

11 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

31 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya