Kondisi Tosan, Karib Salim Kancil Kritis, Keluarga Pasrah  

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 21:46 WIB

Aktivis Solidaritas Untuk Salim Kancil dan Tosan membawa poster di depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Oktober 2015. Salim Kancil merupakan petani penolak penambangan pasir dari Lumajang. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Malang - Kondisi kesehatan aktivis antitambang, Tosan, 52 tahun karib Salim Kancil terus menurun. Sejak kemarin, Petani asal Desa Selo Awar–Awar Lumajang yang dikeroyok karena menolak kegiatan pertambangan di desanya itu mengalami gangguan pernafasan.

Dokter Rumah Sakit Saiful Anwar Malang memindahkannya dari ruang isolasi ke ruang ICU. "Hasil observasi menunjukkan pasien mengalami kesulitan bernafas," kata dokter Muhammad S. Niam, Jumat, 2 Oktober 2015.

Frekuensi nafas orang normal rata-rata di bawah 20 kali per menit. Sedangkan frekuensi nafas Tosan sampai 30 kali per menit. Kesulitan pernafasan diduga sebagai gejala infeksi pernafasan. Berdasarkan hasil foto rontgen paru-paru pada Kamis, 1 Oktober 2015, ditemukan bercak putih tersebar di jaringan paru-paru.

"Kami belum tahu riwayat kesehatan pasien," ujar Muhammad. Tanda atau gejala infeksi pernafasan, katanya, lebih gawat dibandingkan dengan luka lambung yang dideritanya. Diturunkan sejumlah dokter ahli untuk observasi dan menangani Tosan.

"Dokter memantau perkembangannya setiap jam," ujarnya. Meski mengalami infeksi pernafasan, namun kondisi tubuhnya stabil. Kondisi organ vital juga bagus. Meski kondisinya stabil, katanya, tapi belum melewati masa kritis.

Tosan ditangani dokter spesialis saluran pencernaan, bedah jantung dan pembuluh darah, paru-paru, anastesi, dan sejumlah tenaga farmasi. Masing-masing dokter ahli memberikan masukan untuk mendiagnosa dan memberikan terapi sesuai kebutuhan.

Muhammad mengatakan, selain gangguan pernafasan, Tosan juga mengalami gangguan sirkusi darah dan jantung. "Kami menggunakan obat yang paling bagus," ujarnya. Perawatan secara intensif diberikan sampai kondisi kesehatannya membaik. Selain itu, kunjungan pembesuk juga dibatasi. "Jika sering dikunjungi khawatir kuman dan bakteri berpotensi memperburuk kesehatannya," ujarnya.

Abdul Rosyid, aktivis antitambang yang membantu menjaga dan mengawasi mengaku Tosan tak bisa berkomunikasi secara lancar. Namun, Rosyid aktif memberikan informasi tentang perkembangan terakhir seputar penambangan pasir. Termasuk mengenai penetapan Kepala Sekola Desa, Hariyono sebagai tersangka."Pak Tosan hanya mengatakan Alhamdulillah," ujar Abdul Rosyid.

Kakak ipar Tosan, Madris berharap Tosan melewati masa kritis serta sembuh seperti sedia kala. Untuk itu, keluarga mendoakan yang terbaik untuk Tosan. "Kami pasrah saja," ujarnya.

EKO WIDIANTO


Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

16 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

18 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

38 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya