KASUS SALIM KANCIL: Polisi Sebut Lurah Dalang Pembunuhan

Reporter

Kamis, 1 Oktober 2015 14:05 WIB

Sejumlah tersangka aksi kekerasan terhadap aktivis petani penolak tambang di tunjukkan di depan jurnalis di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, 30 September 2015. 22 pelaku penganiayaan ditahan usai melakukan kekerasan pada dua aktivis penolak tambang pasir Salim Kancil dan Tosan. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Lumajang - Kepolisian akhirnya menetapkan Hariyono, Kepala Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, sebagai dalang dari penganiayaan yang menyebabkan Salim Kancil tewas dan Tosan terluka berat. Keduanya menolak keberadaan tambang pasir di desanya.

Sebelumnya Hariyono telah ditetapkan sebagai tersangka tewasnya Salim Kancil bersama 22 orang lainnya, tapi saat itu tersangka untuk kasus penambangan liar. Sekarang, "Telah ditetapkan sebagai aktor intelektual dalam pembunuhan dan penganiayaan terhadap Salim alias Kancil dan Tosan," kata Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Fadly Munzir Ismail, Kamis, 1 Oktober 2015.

Itu artinya dalam kasus Salim Kancil Polres menjerat sang kepala desa dengan tiga pasal sekaligus di luar sangkaan dalam kasus ilegal mining. Ketiganya adalah Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana, dan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Pengrusakan.

Rencananya Hariyono bersama empat tersangka lainnya akan dipindahkan ke Markas Polda Jawa Timur pada Kamis sore nanti. Sisanya telah lebih dulu dipindahkan. Kapolres yang baru menjabat sehari sebelum kasus penganiayaan itu berdalih pemindahan para tersangka itu karena ruang tahanan Mapolres Lumajang terbatas.

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji telah menyatakan sebelumnya pemindahan dan pengambilalihan kasus dilakukan dengan pertimbangan, "Tidak ada kepentingan dari pihak polrestabes."

Penganiayaan dialami Tosan dan Salim pada Sabtu pagi, 26 September 2015. Pelaku diperkirakan sampai 40 orang. Penganiayaan dilakukan di depan rumah para korban, lapangan, hingga di balai desa setempat.

Penganiayaan diduga berpangkal dari penolakan Salim, Tosan, dan sebagian warga lainnya terhadap keberadaan dan aktivitas tambang pasir di desanya. Izin tambang disebut berkedok bisnis pariwisata, tapi kenyataannya hanya eksploitasi brutal atas pasir pantai di desa itu.

Kelompok warga itu pernah membuat pernyataan sikap, meminta audiensi dengan bupati setempat, dan turun ke jalan menghadang truk-truk pengangkut pasir. Ancaman sudah pernah diterima pada 10 September 2015, lalu diadukan ke polisi setempat pada 11 September 2015. Namun tetap saja terjadi pembunuhan pada Sabtu, 26 September 2015.

IKA NINGTYAS


Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Salim Kancail Berpulang, Ke Mana Perginya Rasa Kemanusiaan?


Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

18 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

20 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

40 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya