Bupati Lumajang Janji Biayai Perawatan Tosan  

Reporter

Kamis, 1 Oktober 2015 12:30 WIB

Rumah Tossan (51) warga penolak tambang pasir yang menjadi korban kekerasan hingga kritis di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Lumajang - Bupati Lumajang As'at Malik berjanji membiayai seluruh biaya perawatan dan pengobatan Tosan, 51 tahun, yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang.

Menurut As'at, pembiayaan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang karena Tosan belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional. "Dinas Kesehatan akan mem-backup biaya perawatan Pak Tosan hingga sembuh," kata As'at kepada wartawan, Kamis, 1 Oktober 2015.

As'at berujar, selain biaya perawatan bagi Tosan, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan memberikan beasiswa kepada anak Tosan hingga lulus.

Ihwal keluarga Tosan yang terpaksa berutang, As’at menuturkan telah memberikan bantuan dana. Bantuan tersebut hasil iuran dari Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Lumajang dan pimpinan setiap satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) Lumajang. Namun As'at keberatan menyebutkan nilai bantuan. "Saya tidak bisa menyebutkan nilainya," ucapnya.

Dua warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, diduga menjadi korban penganiayaan pada Sabtu, 26 September 2015.

Aksi kekerasan itu mengakibatkan warga Dusun Krajan II, Salim, 52 tahun, tewas. Sedangkan Tosan, warga Dusun Persil, dalam kondisi kritis akibat luka parah yang dideritanya.

Dua korban kekerasan itu dikenal sebagai aktivis penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar. Keduanya dihajar di tempat terpisah berjarak 3 kilometer satu sama lain.

Saat ini Tosan telah siuman setelah menjalani operasi pencernaan di Rumah Sakit Saiful Anwar. Tosan menempati ruang isolasi yang hanya dijaga istrinya, Ati Hariati.

Ati beserta keluarga harus memikirkan biaya pengobatan Tosan selama dirawat di rumah sakit itu. Sampai saat ini, tak ada bantuan dana atau biaya pengobatan dari pemerintah ataupun donasi dari pihak lain. "Biaya sendiri," kata Ati.

IKA NINGTYAS

Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
Tragedi Salim Kancil: Inilah Indikasi Polisi Diduga Bermain

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

22 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

8 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

10 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

27 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

28 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya