Seorang Mahasiswa Indonesia di Irak Belum Diketahui Keberadaannya
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 08:50 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Duta besar Indonesia untuk Irak Dchlan Abdul Hamied menyayangkan sikap Ujat Sudrajat yang tidak mau dievakuasi. Anak itu tidak bisa juga dibujuk, bahkan oleh teman-temannya, ujar Hamied kepada Tempo News Room melalui telepon, Kamis (20/3) malam. Hamied bersama staf kedutaan kini mengungsi ke Damaskus, Syria. Menurutnya, evakuasi warga negara Indonesia dari Irak telah dilakukan sebulan sebelum serangan Amerika Serikat dilakukan hari ini. Evakuasi terakhir, dilakukan pada Senin (17/3) malam. Menjelang evakuasi terakhir, ada dua mahasiswa yang masih bertahan yakni Ujat Sudrajat dan Saepuddin Jaenuddin (mahasiswa Saddam University for Islamic Studies). Jaenudiin yang dibantu universitas akhirnya mengungsi ke Paluja, kota di sebelah Barat Baghdad. Sementara Ujat, mahasiswa yang tertinggal di Irak tetap ingin tinggal untuk meneruskan studi. Zanuar Anwari, ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Irak mengatakan, Ujat yang tinggal di asrama sampai kini tidak diketahui keberadaannya. Ujat yang asal Serang, Jawa Barat kepada Zanuar dan Saepuddin menyatakan akan mengungsi ke Iran, bila keadaan tidak memungkinkan. Tapi sampai sekarang kami tidak tahu jelas ia ada dimana. Mungkin di Diala, ujar Saepuddin. Diala, kota di sebelah Timur Baghdad, merupakan tempat yang diperkirakan aman, karena tidak ada instalasi militer. Menurut Zanuar, jumlah mahasiswa Indonesia hingga Kamis (20/3) ada sembilan orang di Damaskus dan 20 orang di Amman. Di Damaskus meraka tinggal di asrama universitas masing-masing. (YophiandiTempo News Room)
Berita terkait
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa
25 menit lalu
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa
Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.