Jokowi Diminta Berlakukan Status Darurat Asap

Reporter

Rabu, 30 September 2015 06:24 WIB

Titik api terlihat dalam layar pemantau di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan di Manggala Wanabakti, Jakarta, 22 September 2015. Kabut asap akibat kebakaran hutan telah menurunkan kualitas udara dan mengganggu aktivitas warga Riau dan sekitarnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar kebijakan kehutanan dari Institut Pertanian Bogor, Hariadi Kartodihardjo, meminta Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan status darurat asap atas kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Diharapkan, status tersebut memicu upaya berlebih dalam memadamkan api dan, jika perlu, evakuasi warga.

"Presiden sebaiknya memberlakukan status darurat asap. Namun jangan sampai status tersebut hanya sebagai simbol, harus ada tindakan nyata," kata Hariadi kepada Tempo saat dihubungi, Selasa, 29 September 2015.

Status darurat asap hingga kini baru diberlakukan secara lokal. Misalnya, Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status darurat asap yang sebelumnya pada 14-28 September bertambah menjadi hingga 14 hari berikutnya. Perpanjangan status darurat asap juga dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi, karena kabut asap di sana tak kunjung hilang.

Hariadi membandingkan bencana kebakaran hutan saat ini dengan bencana serupa di Kalimantan pada 1997. Ketika itu Presiden Soeharto langsung memerintahkan aparatur Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI berfokus pada Kalimantan. Tak hanya itu, gerakan masif dari masyarakat dan para perusahaan pengelola lahan juga terlihat.

"Seluruh perangkat kerja darurat mendengarkan komando dari presiden. Kondisi ini yang tidak terlihat pada peristiwa bencana sekarang," ujar Hariadi.

Hariadi juga mengingatkan Jokowi agar tak lupa mempersiapkan perangkat untuk evakuasi warga. Kebakaran hutan di California, Amerika Serikat, dan hutan di Australia memicu pemerintah di sana melakukan evakuasi sebagai langkah darurat pertama, baru kemudian memadamkan api. (Lihat video Daftar Hitam Perusahaan di Balik Kabut Asap, Sebaran Kebakaran Lahan di Indonesia)


"Tidak ada faktor yang bisa menghentikan bencana alam. Maka perangkat kerja darurat harus dioptimalkan," tutur Hariadi. "Bahkan pada 1997, gerakan masif dari civil society organization sangat terasa ingin membantu presiden."

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan pada Senin sore, 28 September 2015, jarak pandang hanya 400 meter di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Di Kota Muara Teweh, Kalimantan Tengah, bahkan jarak pandangnya hanya 100 meter. Adapun jarak pandang di Pontianak, Kalimantan Barat, 600 meter.

Jarak pandang di Jambi, provinsi yang terletak di bagian timur Sumatera, 400 meter, sementara di Pekanbaru, Riau, 1.000 meter. Namun, bergeser ke wilayah Indragiri Hulu, terutama di Kecamatan Rengat, jarak pandangnya semakin parah, yaitu 300 meter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga menyatakan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Pontianak dan Palangkaraya mencapai angka 705, yang berarti berbahaya. ISPU di Palembang menunjukkan udara sangat tidak sehat. Sedangkan ISPU di Pekanbaru menunjukkan udara tidak sehat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan ancaman kebakaran hutan berpotensi terus terjadi hingga akhir November nanti jika pencegahan tak dilakukan secara keras dan tegas.

MUHAMAD RIZKI





Advertising
Advertising



Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

14 menit lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

25 menit lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

12 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

18 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

22 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya