Pelayanan BPJS Kesehatan Ruwet, Anggota DPRD Merasakannya  

Reporter

Senin, 28 September 2015 18:43 WIB

Seorang petugas menunjukan bentuk kartu Jaminan Kesehatan Nasional di RS Fatmawati, Jakarta (01/01). Mulai 1 Januari 2014, pemerintah meluncurkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), JKN merupakan program jaminan kesehatan yang akan diterapkan secara nasional dan ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Pinrang - Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih menjadi bahan keluhan masyarakat. Bahkan kali ini menimpa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Alimuddin Budung.

"Tidak seperti yang didengung-dengungkan selama ini yang menjanjikan pelayanan yang prima. Kenyataannya, proses admintrasinya ruwet," kata Alimuddin, Senin, 28 September 2015.

Keruwetan itu dialami oleh Alimuddin tatkala seorang putrinya menjalani rawat inap di Rumah Sakit Sitti Aisyah Pinrang, pekan lalu. Putri Alimuddin dirawat selama tiga hari karena menderita suatu penyakit. RS Sitti Aisyah merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan.

Alimuddin dikecewakan oleh sikap petugas rumah sakit saat mengurus administrasi biaya perawatan. Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Pinrang itu menyebut dirinya beserta putrinya merupakan peserta BPJS Kesehatan. Kartu BPJS Kesehatan pun diperlihatkan. Namun, petugas rumah sakit beralasan kartu BPJS Kesehatan Alimuddin belum bisa dimanfaatkan.

Alimuddin semakin jengkel karena petugas rumah sakit tidak merinci alasannya. Sang petugas hanya mengatakan itu atas dasar informasi dari pihak BPJS Kesehatan. Alimuddin yang semula menilai BPJS Kesehatan merupakan fasilitas yang mempermudah akses pelayanan kesehatan, justeru merasa dipersulit. Diapun sudah merelakan gajinya dipotong setiap bulan oleh Sekretariat DPRD untuk membayar premi BPJS Kesehatan. "Kami sebagai anggota DPRD saja menerima pelayanan yang buruk, apalagi masyarakat biasa," ujarnya.

Alimuddin mengatakan akan meminta Sekwan untuk meninjau ulang pemotongan gajinya untuk premi BPJS Kesehatan. Bahkan dia mendesak Pemerintah Kabupaten Pinrang menghentikan kerjasama dengan BPJS Kesehatan. “Percuma ada BPJS Kesehatan. Lebih baik gunakan jasa asuransi swasta,” ucapnya.

Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan BPJS Kesehatan Pinrang, Suwarti, mengatakan persoalan yang dialami Alimuddin hanya karena miskomunikasi. "Saat rawat inap tidak memperlihatkan identitas, petugas RS Sitti Aisyah juga menganggap masih mengunakan asuransi lain,” tuturnya.

Menurut Suwarti, pihaknya sudah menjelaskan kepada manajemen RS Sitti Aisyah ihwal kepesertaan Alimuddin dan keluarganya sebagai peserta BPJS Kesehatan. "Semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan, karena sudah terhitung kepesertaannya sejak 1 agustus 2015,” katanya. “Sudah tidak ada masalah."

DIDIET HARYADI SYAHRIR

Berita terkait

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

10 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

29 Februari 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

24 Januari 2024

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 267 juta masyarakat Indonesia memiliki kartu BPJS Kesehatan yang juga melayani pasien dengan penyakit berat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

23 Januari 2024

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

Presiden Jokowi mengharapkan BPJS kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dapat bermanfaat bagi warga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

21 Desember 2023

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

Begini cara mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang hilang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

20 Desember 2023

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

Saat konteastasi Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi sodorkan kartu-kartu untuk masyarakat. Berikut kartu-kartu serupa ditawarkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

1 Juni 2023

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

Berikut ini perbedaan antara JKN-KIS dan BPJS, dalam artikel ini juga menjelaskan bagaimana cara daftar program jaminan kesehatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

8 Desember 2022

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

Progam bantuan yang digelontokan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendongkrak tingkat kepuasan publik.

Baca Selengkapnya

Menyegarkan Badan di Air Terjun Karawa, Pesona Cantik di Kabupaten Pinrang

17 Juli 2022

Menyegarkan Badan di Air Terjun Karawa, Pesona Cantik di Kabupaten Pinrang

Untuk bisa sampai di lokasi Air Terjun Karawa, pengunjung akan melewati lokasi PLTU Bakaru sebagai pintu masuk menuju kawasan wisata tersebut.

Baca Selengkapnya

Pendaftar PPDB Depok Lampaui Kuota, Orang Tua Kecewa Anak Tidak Diterima SMP Negeri

30 Juni 2022

Pendaftar PPDB Depok Lampaui Kuota, Orang Tua Kecewa Anak Tidak Diterima SMP Negeri

DKR Depok banyak mendapat laporan soal PPDB, Dinas Pendidikan tidak mengakomodir peserta Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS PBI),

Baca Selengkapnya