Ini Temuan LBH Soal Penganiayaan 2 Petani di Lumajang  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 28 September 2015 17:17 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (tabloidjubi)

TEMPO.CO, Surabaya - Pengacara Publik Lembaga Bantuan Hukum Surabaya, Abdul Wachid mengatakan bahwa tragedi penganiayaan terhadap petani di Lumajang bukan peristiwa penganiayaan biasa. Selain menyebabkan tewasnya Salim alias Kancil, pembunuhan ini dilatar belakangi penolakan penambangan pasir besi yang dilakukan PT IMSS di Desa Seloka Awar-Awar, Lumajang.

“Kasus ini jangan dilihat dari pembunuhannya, tapi terkait tambang di desa tersebut, terutama masalah perjininan,” kata Wachid di Kantor LBH Surabaya, Senin 28 September 2015.

LBH dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat lainnya seperti WALHI, KONTRAS, dan Laskar Hijau telah melakukan investigasi lapangan pada Ahad 27 September 2015 kemarin. Dari hasil investigasi tersebut, menurut Wachid mereka menemukan beberapa kejanggalan dalam kasus ini.

Salah satu temuan itu terkait dengan izin yang dimiliki oleh PT Indo Modern Mining Sejahtera. Menurut Wachid, sejak tahun 2011, perusahaan tersebut hanya memiliki izin eksplorasi, belum memiliki izin eksploitasi. Padahal untuk melakukan pertambangan, harus mendapatkan izin eksploitasi terlebih dahulu.

Wachid mengatakan, dalam melakukan penambangan, PT IMMS memanfaatan aparat desa. Menurut dia PT IMMS meminta kepala desa mengumpulkan masyarakat dan menjelaskan bahwa areal desa mereka akan dijadikan obyek wisata. Warga dikerahkan untuk mengeruk pasir, dan pengusaha sebagai penadahnya. “Katanya dijadikan tempat wisata, malah banyak truk pengangkut pasir yang datang,” tutur Wachid.

Wachid juga mengatakan bahwa sebenarnya, daerah tersebut merupakan daerah hutan produksi perhutani. Secara normatif areal itu tidak bisa digunakan sebagai area tambang. Seharusnya digunakan sebagai area pertanian atau perkebunan.

Sudah ada 39 izin pertambangan yang dikeluarkan pemerintah sejak tahun 2011 untuk wilayah tersebut. Wachid juga menyarankan, proses penegakan hukum polisi tidak hanya eksekusi lapangan saja.“Harus digali lebih dalam,” ujarnya.

Sebelumnya, Salim ditemukan tewas di jalan desa Desa Seloka Awar-Awar, Lumajang, Sabtu lalu. Berdasarkan penuturan anaknya, Salim sempat diculik terlebih dahulu oleh sejumlah orang yang mengendarai motor dan dianiaya di depan rumahnya sebelum dibawa pergi. Salim adalah petani yang aktif menolak aktivitas penambangan di Desa Seloka Awar-Awar.

Tak hanya Salim, seorang petani Desa Seloka Awar-Awar lainnya juga diduga dianiaya akibat penolakan pertambangan ini. Tosan, rekan Salim dalam gerakan itu saat ini dalam keadaan kritis setelah dianaya sejumlah orang.

SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

8 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

10 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

11 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

13 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

18 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

19 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

20 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

20 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

23 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

24 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya