Tragedi Mina, 6 Jemaah Haji Indonesia Dirawat di Rumah Sakit

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 26 September 2015 21:04 WIB

Seorang pria menunjukkan foto keluarganya yang menghilang pasca tragedi Mina di sebuah rumah sakit di Mina, 25 September 2015. Tragedi Mina merupakan musibah kedua yang terjadi dalam ibadah haji tahun ini. MOHAMMED AL-SHAIKH/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah korban luka tragedi Mina masih dirawat di rumah sakit. Menurut data terakhir Kementerian Agama, saat ini terdapat 6 korban luka. Mereka dirawat di rumah sakit Jizrul Mina sebanyak tiga orang, di rumah sakit King Abdullah satu orang, di Klinik 107 Makkah satu orang, dan di rumah sakit King Fahd Angkatan Bersenjata di Jeddah satu orang.


Abdul Jamil, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, mengatakan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan hasil identifikasi dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengenai korban meninggal tragedi Mina. Berdasarkan hasil koordinasi dan penelusuran, kata dia, didapati total 14 orang jemaah Indonesia meninggal dunia. “Saat ini tercatat 14 orang korban wafat yang semua sudah diketahui identitasnya,” kata Abdul, Sabtu, 26 September 2015.

Setelah menerima data dari Pemerintah Arab Saudi, katanya, pihaknya telah melakukan verifikasi data kembali terkait identitas korban, melihat kondisi korban, dan mencocokkan data dengan data Siskohat dan E-hajj. “Selanjutnya, menghubungi ketua kloter dan keluarga korban untuk memastikan bahwa jemaah adalah jemaah haji Indonesia,” katanya.

Abdul mengatakan bahwa pihak Indonesia baru mendapatkan akses untuk masuk rumah sakit dan persemayaman jenasah Majma Thawari bil Muashim, pada Jumat 25 September kemarin malam. “Tepatnya pukul 23.00 waktu Arab Saudi,” katanya. “Karena kejadian ini menimbulkan korban dari berbagai negara, maka proses identifikasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang."

Dengan prosesi lontar jumrah yang masih berlanjut, ia mengimbau agar jemaah haji Indonesia mematuhi jadwal lontar. “mematuhi jadwal melontar dengan tidak melakukannya pada waktu yang padat, guna menghindari kejadian yang tidak kita inginkan,” katanya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa petugas harus memperhatikan jemaah haji lanjut usia dan berisiko tinggi. “Pada saat melontar jumrah tidak meninggalkan mereka berjalan sendirian terpisah dari rumbongan dan menghindari salah jalan ke pemondokan,” kata Abdul.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

11 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

12 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

23 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

24 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

25 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

26 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

29 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

34 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

43 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya