Kebakaran Hutan, TNI Akan Sekat Sungai  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 26 September 2015 04:09 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan tim penanggulangan kebakaran hutan saat melakukan kunjungan kerja ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 23 September 2015. Di Kalimantan Selatan terdapat 1549 titik api, dimana 1400 lebih diantaranya telah mampu di atasi tim yang terdiri dari berbagai unsur kekuatan daerah. ANTARA/Herry Murdy Hermawan

TEMPO.CO, Banjarbaru - Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono mengatakan solusi jangka pendek mengatasi kebakaran hutan di teritorialnya melalui penyekatan sungai. Sebelum menyekat sungai, pihaknya melihat apakah debit air sungai memungkinkan untuk dibuat sekat-sekat dengan radius beberapa meter.

Ia mengakui upaya ini bentuk solusi jangka pendek. "Intinya ada beberapa kemungkinan untuk membuat semacam saluran air. Kalau aliran sungai ini cukup bagus, kami akan bikin sekat-sekat untuk menampung debit air pada titik tertentu. Air ini yang dipompa untuk memadamkan api, besok mulai dibikin," kata Mayor Jenderal Benny, saat meninjau upaya pemadaman di Desa Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Jumat, 25 September 2015.

Strategi yang sama, kata dia, juga diterapkan pada beberapa titik kebakaran di Kalimantan Tengah. Khusus di Kalimantan Selatan, ia berfokus membikin sekat sungai untuk kawasan sekitar Bandara Syamsudin Noor. Sebab, kebakaran lahan di Banjarbaru berdampak buruk terhadap aktivitas penerbangan di bandara itu.

Saat ini, kebakaran lahan di Kota Banjarbaru dalam radius 186 hektare, yang mengepung kawasan bandara. Pantauan Tempo di lapangan, TNI dan Polri mulai membikin sumur-sumur kecil di tengah lahan gambut yang terbakar. Pembuatan sumur bertujuan mencari sumber air yang nantinya digunakan untuk pemadaman. Upaya ini menyusul sulitnya pasokan air dan minimnya sarana mobil pemadam.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, meminta dibuat kanal-kanal gambut untuk mengantisipasi kebakaran lahan. Menurut Presiden, kebakaran di lahan gambut sulit dipadamkan, karena di bawah permukaan sejatinya masih membara. "Utamanya gambut untuk bikin kanal. Kalau sudah ada kanal, air terus ada, jadi enggak kebakaran," katanya.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

5 hari lalu

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Membuat Basah Gambut Area Bandara Syamsudin Noor, Cara Kalsel Cegah Karhutla

31 Agustus 2023

Membuat Basah Gambut Area Bandara Syamsudin Noor, Cara Kalsel Cegah Karhutla

Kalsel melakukan pembasahan lahan dengan pembukaan pintu air di wilayah rentan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) area Bandara Syamsudin Noor.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya