Foto udara kebakaran hutan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 2015. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia. ANTARA/Nova Wahyudi
TEMPO.CO, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan, satelit Tera dan Aqua memantau 590 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera. Jumlah titik panas jauh meningkat dari hari sebelumnya sempat menyusut 11 titik. Sumatera Selatan merupakan derah penyumbang titik panas terbanyak, yang mencapai 482 titik.
"Titik panas terpantau pukul 16.00 sore," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Kamis, 24 September 2015.
Menurut Sugarin, titik panas juga menyebar di empat derah lainnya, yakni Bangka-Belitung 62 titik, Lampung 33 titik, Jambi 12 titik, dan Bengkulu 1 titik. Sedangkan Riau nihil titik panas.
Sugarin menjelaskan, secara umum cuaca wilayah Riau cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di wilayah Riau bagian utara dan barat. "Temperatur maksimum 31,0-34,0 derjat Celsius," ucapnya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Riau. Beberapa daerah mengalami gangguan jarak pandang akibat tertutup asap seperti Pekanbaru jarak pandang menurun hingga 2.000 meter, Rengat 800 meter, Pelalawan 300 meter. Sedangkan Dumai lebih baik, yakni 5 kilometer.
