Awan Hujan Belum Terbentuk, Kemarau Panjang hingga November  

Reporter

Kamis, 24 September 2015 14:50 WIB

Warga memanggul air melewati bekas sawah dan kebun di Kampung Korehkotok, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 29 Juli 2015. Kekeringan mulai meluas di Kabupaten Bandung Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan menjelang penghujung September ini belum ada tanda-tanda kemarau akan berakhir. Prediksi kemarau tetap akan berlangsung hingga pekan ketiga November.

“Belum ada perubahan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Teguh Prasetyo kepada Tempo, Kamis, 24 September 2015.

Teguh mengatakan beberapa indikator yang digunakan BMKG untuk melihat ramalan penghujan adalah terbentuknya awan hujan. Selain itu juga pergerakan suhu udara. Saat ini, menurut Teguh, belum memasuki puncak panas. Dia mengatakan udara panas di Yogyakarta juga baru terjadi sekitar 20 Oktober nanti, ketika matahari berada di garis lintang 7. “Baru setelah itu memasuki fase menurun untuk penghujan," ujar Teguh.

Saat ini pada siang hari suhu udara di Yogyakarta terpantau tertinggi sekitar 33-34 derajat Celsius. Sedangkan pada malam hari suhu terendah sekitar 20 derajat Celsius. Pada puncak udara panas tengah Oktober nanti, suhu tertinggi akan bergerak naik lagi hingga kisaran 35-36 derajat Celsius. "Suhu ini kategori normal, hanya terasa lebih kering karena masa tanpa hujan lebih lama," ujarnya.

Warga Yogyakarta, terutama di kawasan Alun-alun Utara, sempat dikagetkan dengan munculnya angin puting beliung kecil atau lesus dengan ketinggian hampir sepuluh meter pada Rabu siang, 23 September 2015. Angin itu tiba-tiba terbentuk dan menerjang kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta dengan kecepatan sedang.

"Lesus kecil itu saat kemarau bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara rendah di alun-alun dan tekanan udara sekitarnya yang lebih tinggi, ini biasa terjadi di daerah lapang tapi tak begitu berbahaya," ujar Teguh. Lesus itu hanya sempat menerbangkan sampah-sampah plastik, kertas, juga tanah di Alun-alun Utara hingga putaran besarnya buyar sendiri sebelum masuk ke jalan.

Ihwal prediksi kemarau yang masih panjang, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Nugroho Wahyu Winarno meminta warga untuk menghemat air. "Kami minta pengurus daerah selalu mengawasi dan mengingatkan warga agar bantuan air hanya untuk rumah tangga, bukan keperluan lain," ujar Wahyu.

Sampai September ini, desa-desa yang mengalami kekeringan di Gunungkidul sudah mencapai 115 desa dari total 144 desa.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

29 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

2 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

2 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

8 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

15 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

18 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

18 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya