Keluarga dan kerabat dekat berduka di depan jenazah Adnan Buyung Nasution di rumah duka, di Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, 23 September 2015. Adnan Buyung Nasution rencananya akan dimakamkan esok hari usai Sholat Ied di Tanah Kusir, Blok AA2. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui juru bicaranya, Husain Abdulah, menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Husain mengatakan Kalla kaget ketika mendengar kabar tentang wafatnya pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) itu.
"Dalam perjalanan kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyammpaikan duka yang mendalam atas wafatnya Adnan Buyung Nasution," kata Husain melalui pesan pendek, Rabu, 23 September 2015. "Semoga almarhum khusnul khatimah."
Husain mengatakan, di mata Kalla, figur Adnan merupakan seorang yang konsisten dalam memperjuangkan tegaknya hukum. Adnan juga berada di garda depan dalam membela hak asasi manusia serta memperjuangkan cita-cita demokrasi selama menjadi aktivis dan praktisi hukum.
Pengacara kondang Adnan Buyung Nasution meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah sekitar pukul 10.15 WIB. Adnan bakal disemayamkan di rumah duka di Poncol Lestari Nomor 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sejak dirawat di RSPI, tubuh Adnan dipasang alat pencuci darah secara otomatis yang bekerja nonstop. Alat ini berfungsi untuk mengontrol cairan yang masuk ke tubuhnya dan sebagai pencuci darah secara otomatis dalam tubuh Adnan.
Kondisi kesehatan Adnan mulai menurun sejak Desember tahun lalu. Dia menderita gagal ginjal lantaran sering mengkonsumsi obat darah tinggi dan hemodialisis. Sejak saat itu pun Adnan harus melakukan cuci darah tiga kali dalam sepekan.