Buntut 2 WNI Disandera di PNG, Kemenlu: Tak Ada Investigasi

Reporter

Selasa, 22 September 2015 17:09 WIB

Dua warga Indonesia, Sudirman dan Badar diserahterimakan dari KJRI di Vanimo, PNG kepada Pangdam Cendrawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian, 18 September 2015. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Edi Yusup mengatakan kasus penyanderaan dua warga Indonesia di Papua Nugini sebagai kasus yang dipolitisasi. Menurut dia, pemerintah Indonesia sudah sangat memperhatikan dan banyak melakukan proyek pembangunan untuk Papua.

“Sebenarnya, kalau kita melihat, pemerintah sudah mulai membangun di Papua, tapi banyak yang melihat Papua dari sisi buruknya saja,” ucap Edi saat dihubungi Tempo di Jakarta, Selasa, 22 September 2015.

Sejauh ini, Edi menuturkan tidak akan membentuk tim investigasi terkait dengan kasus penyanderaan dua WNI pada 12 September 2015. Ia berujar, semua investigasi telah diserahkan kepada pemerintah Papua Nugini. “Kami masih menunggu hasil investigasi pemerintah Papua Nugini mengenai motif, jumlah pelaku, warga negara pelaku, dan keberadaan pelaku,” katanya.

Edi menyatakan investigasi dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah Papua Nugini. Ia juga menegaskan, sejauh ini, tidak ada usulan dari negara mana pun untuk membentuk tim bersama guna menyelesaikan permasalahan di Papua.

Saat ini, ucap Edi, pemerintah Indonesia melalui Konsulat Vanimo terus melakukan pemantauan dan melakukan koordinasi. “Pemerintah PNG berjanji akan memberikan hasil investigasi,” ujarnya.

Menurut Edi, pemerintah Indonesia tidak memberi tenggat waktu kepada pemerintah Papua Nugini dalam menyelesaikan investigasi. “Mudah-mudahan ada kabar secepatnya,” tuturnya.

Terkait dengan saran Utusan Urusan Hak Asasi Manusia di Jerman, Christoph Straesser, yang menyarankan agar Indonesia membentuk Pengadilan HAM dan Komisi Rekonsiliasi di Papua, ia mengatakan hal itu tidak perlu. “Itu mungkin dari sisi pandangan NGO (non-government organization), tapi tidak perlu. Itu bisa dicatat sebagai saran,” ucapnya.

ARKHELAUS WISNU




Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

23 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

23 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

8 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya