Ribuan Petani Tembakau di Beberapa Daerah Terancam Bangkrut  

Reporter

Jumat, 18 September 2015 14:02 WIB

Petani membersihkan abu vulkanis yang menempel di tanaman tembakau di Desa Sido Dadi, Wongsorejo, Banyuwangi, 9 Juli 2015. Hembusan material vulkanis Gunung Raung selama 5 hari terakhir mengakibatkan hujan abu yang merusak tanaman petani di daerah Wongsorejo dan perkebunan Kalibendo. ANTARA/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Aliansi Masyarakat Petani Tembakau Jember, Hendro Handoko mengungkapkan ribuan petani tembakau di Jember berada di ambang kebangkrutan. Kebangkrutan ribuan petani tembakau di Jember, Jawa Timur, ini lantaran pabrikan tidak mau membeli hasil panenan tembakau petani.

Kalaupun ada pabrikan rokok yang bersedia membuka pembelian, Hendro mengatakan harganya sangat melecehkan. Hendro mengklaim kondisi saat ini adalah yang terburuk dalam sejarah petani tembakau Jember. "Hanya 10 persen yang terbeli dengan harga yang melecehkan," kata Hendro, Kamis, 17 September 2015.

Dia mencontohkan untuk tembakau Kasturi (kering dan diunting), per kwintal hanya dihargai Rp 100-300 ribu. Padahal saat normal bisa mencapai Rp 4 juta. "Harga tembakau memang fluktuatif, tetapi tidak kemudian seperti saat ini," katanya.

Hendro mengatakan pabrikan rokok tidak bersedia membeli tembakau Jember karena dampak abu vulkanik Gunung Raung terhadap tembakau. "Ini tidak hanya dirasakan petani tembakau di Jember saja," katanya.

Secara terpisah, petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyiasati kondisi saat ini dengan menjual tembakau dengan lebih dahulu dirajang. Tujuannya, mendongkrak harga.

"Tembakau dijual dengan cara dirajang lebih dahulu agar harga jualnya tidak sampai jatuh," kata Sugiono, petani asal Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Dia menambahkan, "Karena, jika dijual berupa tembakau kering tetapi utuh, harganya jauh dari normalnya,"katanya.

Harga tembakau di kabupaten ini anjlok di saat terjadi panen raya September 2015 ini.
Harga tembakau rajangan kering di tingkat petani sekarang ini Rp 14 ribu per kilogram untuk kualitas bagus. Padahal, pada akhir Agustus harganya Rp 17 ribu per kilogram. Perbedaan harga itu dianggap merugikan petani sehingga biaya rajangan Rp 4000 per kilogram terpaksa dipilih.

Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro, Khoirul Insan mengatakan, bulan Agustus-September, adalah puncak panen tembakau. Menurut dia, tembakau yang dijual dan dibeli oleh pabrikan adalah yang kualitas bagus.

DAVID PRIYASIDHARTA | SUJATMIKO

Berita terkait

Bawaslu Minta Acara Salawatan yang Akan Dihadiri Gibran di Jember Ditunda

10 Januari 2024

Bawaslu Minta Acara Salawatan yang Akan Dihadiri Gibran di Jember Ditunda

Bawaslu Kabupaten Jember meminta acara Salawat Kebangsaan yang akan dihadiri cawapres Gibran Rakabuming Raka untuk ditunda.

Baca Selengkapnya

RPP Pengamanan Zat Adiktif Dipersoalkan, Dianggap Mengancam Kehidupan Petani Tembakau

13 Oktober 2023

RPP Pengamanan Zat Adiktif Dipersoalkan, Dianggap Mengancam Kehidupan Petani Tembakau

Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mengkritisi RPP tentang pengamanan zat adiktif. Dianggap mengancam kehidupan petani tembakau.

Baca Selengkapnya

Mendag Bertemu Petani Tembakau di Kudus

3 Agustus 2023

Mendag Bertemu Petani Tembakau di Kudus

Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Pelaku Usaha dan Petani Maju, Negara Pasti Maju

3 Agustus 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pelaku Usaha dan Petani Maju, Negara Pasti Maju

Zulkifli Hasan berkomitmen merespons setiap keluhan perusahaan dan petani untuk memastikan perdagangan berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Klembak Menyan, Konon Rokok Tradisional Indonesia

13 Mei 2023

Mengenal Klembak Menyan, Konon Rokok Tradisional Indonesia

Rokok Klembak Menyan mulai dikomersialkan pada 1925 dengan berdirinya perusahaan produksi pertama di kota Gombong

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek, Dibuat untuk Obat

11 Mei 2023

Serba-serbi Tembakau: Sejarah Rokok Kretek, Dibuat untuk Obat

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai masuknya tembakau disetarakan narkotika di RUU Kesehatan berpotensi mematikan industri rokok kretek.

Baca Selengkapnya

Tembakau Disetarakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Menuai Protes

9 Mei 2023

Tembakau Disetarakan dengan Narkoba di RUU Kesehatan Menuai Protes

Tembakau disetarakan dengan Narkoba dalam RUU Kesehatan dinilai bisa menempatkan petani tembakau sebagai kriminal.

Baca Selengkapnya

RUU Kesehatan, P3M: Petani Tembakau Terancam Dianggap Penanam Ganja

13 April 2023

RUU Kesehatan, P3M: Petani Tembakau Terancam Dianggap Penanam Ganja

Perhimpunan dan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) menilai RUU Kesehatan mengancam petani tembakau.

Baca Selengkapnya

Slamet Riyadi Janji Kawal RUU Tembakau demi Kesejahteraan Petani

16 Februari 2023

Slamet Riyadi Janji Kawal RUU Tembakau demi Kesejahteraan Petani

Upaya meningkatkan kesejahteraan petani tembakau setelah melihat langsung kondisinya di Pamekasan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Kawasan Industri Tembakau Sumenep Bisa Tekan Penjualan Rokok Ilegal

3 Februari 2023

Kemenkeu Sebut Kawasan Industri Tembakau Sumenep Bisa Tekan Penjualan Rokok Ilegal

Menurut Kemenkeu, banyak kemudahan yang akan diperoleh pengusaha industri hasil tembakau yang berada di KIHT.

Baca Selengkapnya