Dua Sandera WNI Bebas, Indonesia Apresiasi Papua Nugini

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 18 September 2015 10:03 WIB

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya pada pemerintah Papua Nugini yang telah membantu pembebasan dua warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata.

"Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerja sama pemerintah Papua Nugini dan semua pihak yang terlibat," kata Retno di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri, Jumat pagi, 18 September 2015.

Kedua WNI yang disandera, Ladiri Sudirman dan Badar, berhasil dibebaskan tadi malam oleh tim Papua Nugini. Mereka saat ini berada di Konsulat RI di Vanimo.

Dalam upaya pembebasan kedua sandera itu, ujar Retno, Indonesia dan Papua Nugini berkomunikasi sangat intentif. Komunikasi dilakukan antara kementerian luar negeri kedua negara, panglima angkatan bersenjata, dan tim lapangan di Vanimo.

"Presiden RI juga sudah berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Peter O'Neil," kata Retno.

Retno mengatakan kedua WNI telah diserahterimakan oleh tim dari Papua Nugini pada Konsul RI di Vanimo. Berita bahwa sandera telah dibebaskan diterima oleh Retno tadi malam sekitar pukul 19.35 WIB. Namun kepastian kedua sandera telah berada di tempat aman diterima Retno pagi ini. "Mereka dalam keadaan sehat dan sedang berada di Konsulat Vanimo," ucap Retno.

Ladiri Sudirman dan Badar akan diserahkan pada Panglima Kodam Cenderawasih untuk diserahterimakan pada Pemerintah Daerah Jayapura. Sebelum dikembalikan pada keluarga, ujar Retno, kedua WNI akan kembali diperiksa kesehatannya secara menyeluruh di RS Jayapura.

Dua warga Indonesia disandera oleh orang tidak dikenal di wilayah Skouwtiau, Distrik Kerom, Papua Nugini, sejak 9 September 2015, yakni Ladiri Sudirman dan Badar yang bekerja sebagai penebang kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini. Kelompok bersenjata tersebut meminta pertukaran dua sandera dengan dua teman mereka yang ditahan Kepolisian Daerah Papua karena kasus narkotik.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

6 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

7 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

7 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya