Masuk 12 Besar Dunia, TNI Dapat Pujian Anggota Dewan

Reporter

Kamis, 17 September 2015 04:24 WIB

Pasukan gabungan TNI mengamankan para sandera dalam Latihan Penanggulangan Anti Teror di Hotel Borobudur, Jakarta, 9 Juni 2015. Latihan tersebut melibatkan sejumlah alutsista pendukung seperti pesawat dan helikopter. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta:Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Syaifullah Tamliha mengaku bangga dengan prestasi Tentara Nasional Indonesia yang menduduki peringkat 12 dunia. Tamliha memuji kehandalan pasukan TNI yang mampu mengalahkan angkatan militer Australia dan Kanada, meski minim alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

"Kalau begitu, saya bangga sebagai orang Indonesia meskipun standar alutsista kita belum mencukupi dan anggarannya terbatas," kata Tamliha di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 16 September 2015.

Lembaga sigi militer Global Firepower merilis 20 negara pemilik angkatan militer terbaik. Dari 126 negara anggota Global Firepower, Amerika Serikat menduduki peringkat pertama disusul Rusia, dan Cina.

Jajaran negara berprestasi militer secara urut, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Cina, India, Inggris, Prancis, Korea Selatan, Jerman, Jepang, Turki, Israel, Indonesia, Australia, Kanada, Taiwan, Italia, Pakistan, Mesir, Polandia, dan Thailand.

Tamliha menilai TNI diuntungkan dengan kondisi geografis, stabilitas keamanan, dan banyaknya jumlah pasukan yang tersebar di Tanah Air. Bahkan, tentara Angkatan Darat diminta membantu tugas di luar militer, seperti pendampingan di desa, dan penjagaan menjelang pemilu kepala daerah.

"Kelebihannya, stabilitas keamanan kita jauh di atas negara lain termasuk Australia," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Ironisnya, kata Tamliha, TNI belum mencapai standar Minimum Essential Force 2009-2014. Anggaran Kementerian Pertahanan 2015 hanya Rp 95 triliun, dengan alokasi untuk TNI sebesar Rp 79 triliun. Karena anggaran minim, TNI harus menunggak pembelian tiga buah kapal selam dari Korea Selatan dan pesawat Sukhoi. "Tunggakan itu mesti diselesaikan pemerintah."

Global Firepower menggunakan 50 kriteria penilaian seperti jumlah personil, alutsista di tiga matra, anggaran, infrastruktur, dan cadangan energi dalam menentukan peringkat militer suatu negara. Namun, tidak menghitung kepemilikan dan kemampuan nuklir negara.

Mereka justru mempertimbangkan kondisi geografis, politik dan ekonomi negara bersangkutan. Selain itu, kemampuan tempur pasukan darat dan laut turut diperhitungkan meski negara tersebut tak memiliki wilayah laut. Negara yang tak memiliki laut belum tentu dianggap lemah.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 Juli 2023

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.

Baca Selengkapnya