Kasus Asap Bukan Bencana Nasional, Ini Kata Jusuf Kalla

Reporter

Selasa, 15 September 2015 21:50 WIB

Sejumlah pekerja memperbaiki pembatas jalan ketika kabut asap pekat menyelimuti Kabupaten Siak, Riau, 15 September 2015. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap di Sumatera tak perlu ditetapkan sebagai bencana nasional. Sebab, penanganan yang selama ini dilakukan sudah setara dengan perlakuan bencana nasional. ‎

Sebagai buktinya, kata Kalla, Badan Nasional Penanggulangan Bencana turun langsung ke lokasi. "Kita kirim pesawat, helikopter, itu sama saja dengan penanganan bencana nasional," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 15 September 2015. ‎Pada dasarnya, saat ini bencana nasional dan daerah tak ada perbedaan.

Kalla mengaku sudah mendapatkan laporan dari Gubernur Jambi dan Riau. Mereka melaporkan kondisi terakhir kabut asap di daerahnya yang mulai membaik. Ini dikarenakan adanya hujan malam tadi.

Menanggapi tawaran bantuan dari Singapura, Kalla mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkannya. ‎Dia mengklaim bahwa negeri singa tersebut memaklumi kebakaran tersebut. "Singapura juga tahu bahwa bencana kebakaran bisa terjadi di mana-mana, bahkan Amerika pun mengalaminya," ujarnya. Apalagi iklim di dunia saat ini juga sedang mengalami kekeringan panjang atau el-nino.

Diakuinya, kebakaran itu memang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. ‎Untuk itu dia menilai wajar jika pemerintah di sana meliburkan sekolah. Untuk itu, kepada perusahaan yang melakukan pembakaran hutan, dia mengancam akan memberikan sanksi lebih tegas. "Kita serahkan ke pengadilan. Kalau terbukti harus ganti rugi dan penjara."‎

Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Riau masih mengganggu kualitas udara meski telah diguyur hujan, seperti Pekanbaru dengan jarak pandang masih berada di bawah ambang batas, yakni 700 meter; Pelalawan 500 meter; Rengat 50 meter; dan Dumai lebih baik 4 kilometer.‎

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua masih memantau 48 titik panas yang diindikasikan sebagai kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Jumlah titik panas jauh menurun dari hari sebelumnya yang mencapai 982 titik. Sedangkan Riau nihil.‎

FAIZ NASHRILLAH‎

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya