BNPB: Penanganan Kabut Asap Karhutla Ditargetkan 14 Hari  

Reporter

Selasa, 15 September 2015 15:04 WIB

Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang dipenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, 14 September 2015. Akibat kabut asap jarak pandang di Pekanbaru tidak lebih dari 100 meter pada pagi hari. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tri Budiarto mengatakan, Jambi sudah menargetkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selesai selama 14 hari kedepan.

"Pak Danrem 042/Garuda Putih Kolonel Inf Makmur sebagai ketua Satgas Karhutla menargetkan bisa mengatasi api kebakaran di Jambi selama 14 hari kedepan, terhitung Senin (14/9)," katanya di Jambi, Senin (14 September 2015).

Usai rapat koordinasi penanganan Karhutla di Jambi, dia mengatakan dengan target yang ditetapkan, semua pihak harus mendukung penuh itu. Artinya semua pesawat dan helikopter water bombing harus siaga dalam operasi pemadaman.

"Provinsi lain yang juga terdapat Karhutla, seperti Riau yang juga memiliki target penanganan sendiri-sendiri. Setidaknya hal tersebut untuk menjadi bahan acuan bekerja dengan baik dan cepat," kata Budiarto.

Dia menjelaskan, jika penanganan Karhutla melebihi target yang telah ditetapkan, maka akan ada tambahan waktu selama tujuh hari selanjutnya. Namun target lagi-lagi hanya sebagai bahan acuan penanganan cepat di lapangan.

Budiarto mengungkapkan, pantauan satelit NOAA, Senin (14 September 2015), hot spot di Jambi terdeteksi nihil namun satelit terra dan aqua masih terdeteksi sebanyak 80 titik.

Sementara Danrem 042/ Garuda Putih Kolonel Inf Makmur mengatakan, target pemadaman api memang ditargetkan selama 14 hari kedepan untuk menjadi bahan acuan di lapangan. Jika target belum tercapai pihaknya meminta tambahan waktu satu minggu.

"Dengan bantuan helikopter water bombing, personil kita yang ada dan juga masyarakat. Saya yakin 14 hari kedepan cuaca Jambi sudah kembali normal. Saya juga berharap BNPB bisa menambah armada helikopter untuk water bombing di Jambi," kata Kolonel Inf Makmur.

Namun katanya, helikopter yang ada saat ini belum beroperasi secara maksimal, dikarenakan kabut asap yang tebal. Terutama pesawat AirTractor yang hingga saat ini baru beroperasi satu kali.

"Alasan pilotnya, SOP terbangnya harus visibility 2.000 meter. Kalau nunggu 2.000 meter dikondisi seperti ini ya mana ketemu. Turun 1.600 bisa, giliran terbang nunggu 2.000 meter, kan aneh," katanya.

Makmur mengungkapkan, saat ditunjuk sebagai Komandan Satgas, dirinya langsung memaksimalkan petugas yang ada. Dan menekankan kepada perusahaan-perusahaan yang lahannya terbakar untuk ikut serta membantu melakukan pemadaman.

Dia menjelaskan, pantauan satelit NOAA, titik api di Provinsi Jambi Senin nihil. Namun faktanya di lapangan masih ada empat titik api. Seperti di Kabupaten Muarojambi dua titik dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dua titik.

"Untuk kekuatan personil di lapangan, dari TNI sebanyak 360 orang, Polri 150 orang, Manggala Agni 250 orang, TRC BPBD 300 orang, masyarakat peduli api 737 orang, Rescue Basarnas 10 orang dan Dinkes 25 orang," kata Makmur menjelaskan.

Kolonel Inf Makmur juga mengungkapkan bahwa hampir 70 persen kebakaran hutan dan lahan terjadi di lahan perusahan dan perkebunan yang berkonflik.

"Mayoritas di lahan perusahaan, selebihnya masyarakat. Kedepan kita berharap pemerintah provinsi tidak lagi mengeluarkan izin HTI, khususnya di lahan gambut. Dan yang sudah ada izin saat ini untuk diverifikasi kembali," katanya.

Menurutnya, ada tiga indikator keberhasilan Satgas Karhutla Jambi, pertama Bandara dapat beroperasi 24 jam penuh. Kedua, indeks penderita ISPA menurun dan ketiga anak sekolah tidak terganggu sekolahnya.

Sementara itu, Kapolda Jambi Brigjen Pol Lutfi Lubihanto, menegaskan bahwa institusi yang dipimpinnya terus melakukan investigasi penyebab terjadinya Karhutla di Jambi baik berdasarkan laporan masyarakat maupun dari citra satelit.

ANTARA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya