Kabut Asap, Sejumlah Maskapai Ubah Jadwal Terbang  

Reporter

Selasa, 15 September 2015 15:04 WIB

Sejumlah jadwal penerbangan Internasional masih tertunda setelah adanya penutupan semua penerbangan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, 10 Juli 2015. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebut, saat ini rata-rata maskapai mengubah jadwal terbang karena asap menyelimuti wilayah itu akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera.

"Sejak 2 September lalu, sebagian besar maskapai reschedule (ubah jadwal) terbang dari pagi jadi siang hari," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi AP II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Selasa (15 September 2015).

Ia mengatakan, kondisi itu terpaksa dilakukan maskapai yang memiliki rute terbang menuju atau dari Pekanbaru karena kabut asap pekat menyelimuti wilayah sekitar bandara setempat terutama pada pagi hari.

Seperti pada Senin (14 September 2015), jarak pandang bagi pilot pesawat terbang yang dirilis 30 menit sekali oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan wilayah sekitar bandara hanya berkisar 80 meter akibat tertutup kabut asap.

Menjelang siang hari, jarak pandang bagi pilot tidak kunjung membaik karena berada pada posisi antara 150 sampai 200 meter atau sangat terbatas yang dinilai bahaya untuk keselamatan penumpang terutama saat melakukan take off (tinggal landas).

Sedangkan dari udara, lanjut dia, pilot tidak bisa melihat secara visual posisi atau letak runway (landasan pacu) bandara, sehingga pesawat tidak bisa landing (mendarat) dan berakibat pembatalan penerbangan sejumlah rute baik domestik atau internasional.

"Jarak pandang ketika harus minimal 1.000 meter, kami melihat tren saat ini, rata-rata biasanya di atas jam 11.00 WIB itu sudah bisa landing. Tapi ada beberapa hari termasuk kemarin tidak bisa (pesawat) landing," terangnya.

Hasturman mengatakan, kondisi tersebut berakibat diubahnya jadwal terbang atau dihapus selama kabut asap pekat melanda Pekanbaru seperti maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG 936 dan QG 9172, Garuda GA 172 dan GA 174, Batik Air ID 6852.

"Kalau penerbangan pagi di bandara Pekanbaru itu ada sekitar lebih dari sepuluh maskapai seperti Citilink, Garuda, Lion yang diubah jadi siang hari," terangnya.

Berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, setiap hari tidak kurang dari 60 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan lepas landas.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

ANTARA

Berita terkait

East Flyover Bandara Soekarno - Hatta Beroperasi 1 April, Simak Rutenya

34 hari lalu

East Flyover Bandara Soekarno - Hatta Beroperasi 1 April, Simak Rutenya

PT Angkasa Pura II akan mengoperasikan East Flyover akses Bandara Soekarno - Hatta pada Senin 1 April 2024.

Baca Selengkapnya

3 Vending Machine Khusus UMKM Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, ada Rendang hingga Kentang Mustopa

30 Januari 2024

3 Vending Machine Khusus UMKM Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, ada Rendang hingga Kentang Mustopa

PLN, TELKOM dan BNI bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II resmi mengoperasikan tiga vending machine UMKM di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

5 Bandara AP II ini Buka Rute Penerbangan Baru, ke Mana Saja?

23 Januari 2024

5 Bandara AP II ini Buka Rute Penerbangan Baru, ke Mana Saja?

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II bersama maskapai penerbangan membuka rute-rute penerbangan baru di lima bandara yang dikelolanya.

Baca Selengkapnya

Selama Nataru, Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara AP II Tembus 4,2 Juta Orang

7 Januari 2024

Selama Nataru, Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara AP II Tembus 4,2 Juta Orang

PT Angkasa Pura II yang mengelola 20 bandara sepanjang masa libur Nataru kemarin tercatat melayani 4,2 juta penumpang pesawat.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Nataru, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Pesawat 935 Ribu Orang

1 Januari 2024

Puncak Arus Balik Nataru, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Pesawat 935 Ribu Orang

PT Angkasa Pura II memperkirakan puncak arus bali libur Natal dan Tahun baru (Nataru) di 20 Bandara yang dikelola perusahaan pelat merah itu akan terjadi besok, Selasa 2 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Bandara Kertajati Ditargetkan Layani 32 Penerbangan Per Hari, Strateginya?

16 Oktober 2023

Bandara Kertajati Ditargetkan Layani 32 Penerbangan Per Hari, Strateginya?

Muhammad Awaluddin menargetkan pergerakan pesawat di Bandara Kertajati akan lebih tinggi dari Bandara Husein Sastranegara pada tahap awal perpindahan penerbangan.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya