Dikepung Kabut Asap, Warga Ungsikan Anak-anak ke Luar Riau

Reporter

Senin, 14 September 2015 16:43 WIB

Pengendara motor mengenakan masker saat terjadi pembakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di Kampar, Riau, 5 September 2015. Kabur asap tidak hanya terjadi di Riau, tetapi meluas hingga ke sejumlah kota di Sumatera dan Malaysia. (Aditya/Anadolu Agency/Getty Images)

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti wilayah Riau. Kualitas udara memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara di wilayah ini dalam kategori berbahaya.



Asap pekat bahkan sudah memasuki rumah, sehingga warga Riau ramai-ramai mengungsi. "Tidak ada lagi tempat berlindung, asap pekat sekali sudah masuk rumah," kata warga Jalan Lobak, Asep Dadan Muhanda, kepada Tempo, Senin, 13 September 2015.

Asep khawatir akan kesehatan dua buah hatinya yang masih di bawah umur. Dia merasakan paparan asap membuat ia dan kedua anaknya sesak napas. "Kondisi fisik menurun akibat asap," katanya.

Untuk itu, ia memutuskan memboyong seluruh keluarganya mengungsi ke Bukittinggi, Sumatera Barat, menyusul belum adanya kepastian sampai kapan bencana asap Riau akan berakhir.



Kedua anaknya pun sudah tiga pekan tidak masuk sekolah. Dinas Pendidikan Riau sebelumnya terpaksa menghentikan aktivitas belajar akibat asap. "Anak-anak sudah lama tidak masuk sekolah gara-gara asap," katanya.

Hal serupa dilakukan warga Jalan Arengka, Arifin ginting. Arifin terpaksa mengungsikan dua anaknya yang masih balita ke Medan, Sumatera Utara, lantaran asap pekat yang menyelimuti Riau tidak berkesudahan. "Mau sampai kapan pakai masker, asap pun sudah masuk rumah," ujarnya.

Begitu juga warga Bangkinang, Irwansyah. Kabut asap yang semakin pekat membuat ia harus mengungsikan tiga anaknya yang masih berusia di bawah umur ke Bukittinggi, Sumatera Barat.


Advertising
Advertising


Dia khawatir kabut asap yang sudah menyesaki rumah membuat keluarganya jatuh sakit. "Besok kami sekeluarga bakal ke Bukittinggi," ujar petinggi perusahaan pembiayaan ini.

Pemerintah Riau akhirnya meningkatkan status darurat asap menyusul kian pekatnya kabut asap mengepung daerah itu. Hampir seluruh udara wilayah Riau tercemar asap sisa kebakaran hutan dan lahan hingga pada level berbahaya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya