Jokowi Bertolak ke Timur Tengah Hari Ini, Ini Targetnya

Reporter

Jumat, 11 September 2015 11:22 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan hormat saat melantik sembilan anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia periode 2015-2019 di Istana Merdeka, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Agustus 2015. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 9 anggota Komisi Kejaksaan periode 2015-2019 dari unsur masyarakat dan pemerintah di Istana Negara. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke negara-negara di Timur Tengah mulai Jumat ini. Beberapa negara yang akan dikunjunginya adalah Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, dan Qatar.

Jokowi mengatakan tujuan kunjungannya kali ini mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, terutama di bidang kerja sama ekonomi, ketahanan energi, perlindungan WNI, dan kerja sama di bidang industri strategis.

"Dalam kunjungan di tiga negara tersebut, saya akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman bin Abdulazis di Jeddah, Arab Saudi; dengan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota PEA, di Abu Dhabi, PEA; dan dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir Negara Qatar, di Doha, Qatar," kata Jokowi, di Halim Perdanakusumah, Jumat, 11 September 2015.

Jokowi mengatakan Arab Saudi merupakan mitra dagang terbesar RI di kawasan Timur Tengah. Sedangkan Persatuan Emirat Arab adalah negara tujuan utama ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Qatar merupakan penyumbang investasi terbesar, termasuk investasi portofolio, dari Negara Timur Tengah ke Indonesia secara kumulatif.

"Sebagai mitra kerja sama ekonomi yang penting di kawasan, kunjungan ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih besar bagi produk Indonesia di pasar Timur Tengah," ujar dia. "Termasuk untuk produk halal. Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mendorong investor dari tiga negara tersebut agar melakukan investasi langsung di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, maritim, dan energi."

Jokowi juga mengatakan semakin berkembangnya industri strategis pertahanan Indonesia telah mendapat perhatian khusus dari negara-negara tersebut. Dalam kunjungan ini dia juga akan terus mendorong kemitraan dan kerja sama di sektor industri strategis, termasuk rencana pembelian beberapa produk alutsista Indonesia.

"Di bidang kerja sama ketahanan energi, tiga negara tersebut memproduksi 24 persen kebutuhan minyak dunia, memiliki 30 persen dari total cadangan minyak dunia, dan 18 persen cadangan gas dunia," kata Jokowi. "Oleh karena itu, kunjungan ini juga akan difokuskan untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan tiga negara di Timur Tengah tersebut di bidang energi guna mendukung ketahanan energi Indonesia."

Dalam kunjungan kenegaraan itu turut ikut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Kunjungan itu dijadwalkan sampai 15 September 2015.

REZA ADITYA

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

29 menit lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

36 menit lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

41 menit lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

1 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

3 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

3 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

6 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

6 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

6 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya