Kemarau, 115 Desa di Gunungkidul Alami Kekeringan

Reporter

Rabu, 9 September 2015 20:19 WIB

Kekeringan melanda sejumlah desa di KabupatenTegal, karena hujan sudah tidak mengguyur sejak sekitar dua bulan lalu. Suradadi, Tegal, 30 Juni 2015. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Gunungkidul - Sejak menetapkan siaga darurat kekeringan pada akhir Agustus 2015 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul mencatat hingga September ini sudah hampir 80 persen wilayah itu mengalami kekeringan mulai dari kategori ringan sampai berat.

"Desa yang terdampak kekeringan sampai awal September ini ada 115 desa, " ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Gunungkidul, Nugroho Wahyu Winarno kepada Tempo Rabu 9 September 2015.

Jumlah desa di Gunungkidul ada 144 desa yang tersebar di 18 kecamatan. Dari kecamatan itu, yang wilayahnya terdampak total kekeringan sebagain besar di wilayah selatan. Meliputi kecamatan Rongkop, Girisubo, dan Saptosari. "Di 15 kecamatan sisanya kekeringan hanya di desa-desa tertentu, tidak seluruhnya," ujar Nugroho.

Misalnya di Kecamatan Wonosari yang merupakan ibukota kabupaten Gunungkidul, kekeringan tak melanda Desa Kepek. Namun semakin ke selatan, desa-desa di kecamatan terpadat itu sudah terimbas kekeringan dan butuh dropping air rutin seperti Desa Mulo.

Nugroho menyebut, meskipun kekeringan semakin meluas, namun masih belum separah dibanding dampak tahun lalu. Indikatornya, semakin sedikit wilayah pesisir selatan yang mengalami kekeringan total di semua wilayah dalam satu kecamatan.

Nugroho mencontohkan, di Kecamatan Tanjungsari yang menjadi area dengan banyak pantai wisata seperti Baron, hanya beberapa desa yang terimbas kekeringan dan sebagaian bisa mencukupi kebutuhan air bersih. Begitu halnya dengan kecamatan tetangganya di pesisir seperti Panggang dan Purwosari. Sedangkan di bagian Gunugkidul tengah seperti Kecamatan Playen, Patuk, Wonosari, juga Karangmojo relatif paling sedikit areanya yang terdampak kekeringan. "Lebih parah tidaknya kekeringan kali ini baru bisa dipastikan Oktober nanti, kalau benar ramalan BMKG penghujan molor sampai November, ya bisa lebih parah karena berpotensi terus meluas," ujar Nugroho.

Tak hanya wilayah Gunungkidul, Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto pekan ini menyiapkan surat edaran kepada tiap kecamatan untuk mulai memberi laporan rutin jika terjadi gejala kekeringan serius di perkotaan. "Kami minta pengecekan sumur-sumur warga sudah terjadi penurunan permukaan signifikan atau belum," ujar Agus.

Pihak BPBD menyatakan telah menyiapkan anggaran operasional guna menyediakan air bersih bagi warga yang sumur-sumurnya mengering. "Kami sementara larang pengurasan 16 titik sumur ground tank milik pemerintah guna antisipasi dropping meningkat," ujarnya. Sumur ground tank merupakan cadangan air bersih yang biasa digunakan unit pemadam kebakaran beroperasi.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

39 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

45 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

51 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya