Anggota DPR Pelesir ke Luar Negeri, Ini Pengalaman Ahok  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 7 September 2015 12:31 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan menanggapi polemik soal pertemuan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dengan kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Tapi, menurut dia, kunjungan kerja legislator ke luar negeri sarat dengan manipulasi perjalanan.

“Lihat saja di situs pribadi saya di mana saya beberkan modus kunjungan kerja ke Maroko tapi pelesir ke Spanyol,” kata Ahok–sapaan Basuki–di Balai Kota, Senin, 7 September 2015.

Sebelumnya, kunjungan rombongan pimpinan DPR ke Amerika Serikat mendapat protes dari masyarakat. Penyebabnya, dua orang anggota rombongan tertangkap sedang berpelesir di jalanan San Fransisco.

Ahok mengatakan dirinya sudah mafhum dengan cerita pelesiran di kala kunjungan kerja seperti itu. Lewat situs Ahok.org, dia membeberkan muslihat anggota DPR dengan judul “Bagaimana Modus Anggota DPR Tilap Uang Kunker ke Maroko, Rekreasi ke Spanyol”.

Ahok berkisah kejadian itu berlangsung pada September 2010 saat menjadi delegasi Grup Kerja Sama Bilateral DPR dengan parlemen Maroko. Perjalanan itu pula menjadi pengalaman pertamanya memakai paspor dinas berwarna biru.

Dia berangkat menuju Casablanca, ibu kota Maroko, pada 24 September 2010, bersama legislator lainnya. Namun, selama penerbangan dia galau lantaran mengetahui ada rencana pelesiran ke Spanyol sebagai tambahan destinasi di luar kunjungan kerja.

Rencana ‘rekreasi’ itu tak dicantumkan dalam jadwal perjalanan, hanya ditulis dinas di Maroko sampai 29 September. “Padahal acara parlemen Maroko hanya sampai 27 September,” Ahok menjelaskan.

Hal paling keterlaluan ialah anggota DPR menerima tambahan uang saku saat pelesiran ke Spanyol. Jumlahnya berlipat ganda dari US$ 200 per hari saat kunjungan dinas di Maroko menjadi US$ 400 per hari ketika pelesiran ke Spanyol.

“Saya memutuskan pulang pada 28 September sesaat acara resmi parlemen Maroko usai,” kata Ahok, yang saat itu menjadi anggota Fraksi Partai Golkar.

Dia juga mengaku hanya menerima uang saku sesuai dengan hak yang seharusnya dia peroleh selama kunjungan kerja. Ahok menyebut hanya mau menerima honorarium dengan hitungan selama empat hari, sesuai dengan perjalanan dinas yang dia lakukan, meski dia berada di Maroko selama lima hari. “Total per diem yang saya peroleh setelah dipotong ini-itu US$ 685 atau setara Rp 6 juta dengan kurs Rp 9 ribu,” katanya.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

9 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

9 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

12 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

18 jam lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

1 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

2 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya