Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bidang Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri & Komunikasi dari Fraksi Partai Demokrat, Lucy Kurniasari di gedung MPR/DPR, Jakarta, 23 Mei 2012. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Lucy Kurniasari, dipilih menjadi pendamping Rasiyo untuk menantang Tri Rismaharini dalam pemilihan kepala daerah Kota Surabaya dengan beberapa alasan. Lucy dianggap sebagai orang yang paling siap mendampingi Rasiyo.
"Mencari orang yang paling siap itu susah," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur Suyoto ketika dihubungi Tempo, Ahad, 6 September 2015.
Selain itu, Lucy dianggap mempunyai pengalaman dalam dunia politik. Hal ini karena Lucy pernah menjadi anggota DPR, meskipun pada saat pemilihan legislatif 2014 dia gagal menjadi anggota DPR lagi.
"Dia yang paling berpengalaman," ucap Suyoto.
Karena itu, Suyoto sangat optimistis pasangan Rasiyo-Lucy dapat menyaingi pasangan inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Hal ini karena pasangan tersebut dianggap mempunyai kantong-kantong suara tersendiri.
"Visi dan misi mereka akan mengerjakan apa yang belum dikerjakan Bu Risma," ujar Suyoto, tanpa memperjelas rinci apa yang belum dikerjakan Risma.
Pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Surabaya Hartoyo menuturkan kader Demokrat dan PAN akan digerakkan untuk memenangkan Rasiyo-Lucy. Mereka, kata Hartoyo, sudah siap bergerak mencari suara.
"Tim juga dibagi menjadi dua: tim tidak formal dan tim formal," ucapnya.
Hartoyo menjelaskan, tim tidak formal adalah elemen-elemen masyarakat yang tidak terdaftar dalam daftar tim pemenangan yang diserahkan kepada KPU. Sedangkan tim formal beranggotakan orang-orang yang memang terdaftar secara resmi sebagai tim sukses.
"Kalau tim tidak formal, seperti relawan begitu," ujarnya.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
1 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)