Gubernur Korea Ini Dapat Doktor Kehormatan UGM, Kenapa?  

Reporter

Rabu, 2 September 2015 19:30 WIB

Rektor UGM, Gubernur provinsi Gyeongsangbuk Do Korsel, bersama jajaran pemerintah DIY meresmikan pusat studi Tri Sakti dan Saemaul Undong. Sumber : ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Pembangunan Sosial kepada Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan, Kwim Kwan-Yong. Kwim menerima gelar ini karena dianggap sebagai gubernur yang sukses memimpin implementasi gerakan Saemaul Undong di daerahnya.

Saemaul Undong merupakan gerakan pembangunan desa yang dicetuskan oleh Presiden Korea Selatan, Park Chung-Hee pada awal 1970-an. Gerakan ini mampu mengentaskan masyarakat di puluhan ribu desa di Korea Selatan dari kondisi kemiskinan absolut. Saemaul Undong kemudian menjadi rujukan banyak negara di Asia dan Afrika.

Ketua Tim Promotor pemberian gelar ini, Mochtar Masoed menilai Kwim merupakan pelaksana lapangan paling sukses dalam implementasi Saemaul Undong di Korea Selatan. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM tersebut menilai Saemaul Undong merupakan contoh modifikasi nilai gotong royong untuk pembangunan kemandirian ekonomi. "Masyarakat Indonesia juga punya nilai budaya seperti ini, tapi Korea Selatan jauh lebih berhasil mempraktekannya," kata Mochtar seusai pemberian gelar, Selasa, 1 September 2015.

Selama menjadi Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk-Do dalam tiga periode jabatan, Kwim mendesain banyak kebijakan publik yang efektif memerangi kemiskinan di banyak desa. Misalnya, Kwim mendorong terbentuknya "desa milenium" yang memiliki perekonomian berbasis industri bioteknologi. "Presiden Park Chung-Hee yang menggagas ide awalnya, orang-orang seperti Kwim berhasil menerapkannya di lapangan," kata dia.

Praktek konsep Saemaul Undong, yang berfokus menciptakan inisiatif kerja sama masyarakat, itu tertanam sejak awal gerakan ini berjalan di periode 1970-an. Saat itu, Presiden Park mendistribusikan bantuan untuk 33.267 desa yakni, masing-masing menerima 335 sak semen. Pemerintah Korea mendorong masyarakat pedesaan membangun infrastruktur daerahnya secara mandiri.

Mochtar menyimpulkan konsep serupa berpotensi mendorong pembangunan pedesaan di Indonesia. Apalagi, nilai-nilai gotong royong, yang telah lama ada di masyarakat pedesaan Indonesia, masih mungkin direvitalisasi. "Tanah di Korea didominasi pegunungan, tapi pertanian berasnya swasembada. Indonesia malah belum," kata dia.

Di pidato pengukuhan gelarnya, Kwim menjelaskan Saemaul Undong berpangkal pada prinsip mengembangan ketekunan, kemandirian dan kerja sama masyarakat. Dia optimistis konsep Saemaul Undong layak diterapkan di Indonesia karena juga telah diadopsi oleh banyak negara lain. "Apalagi, Indonesia dan Korea punya banyak kesamaan budaya," kata Kwim.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

55 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

59 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya