Yogya Aman dari Aksi Teroris, Sultan Malah Kaget, Kenapa?

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 18:14 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X, berikan sambutan atas logo baru Jogja istimewa di kompleks kantor Gubernur DI. Yogyakarta, 5 Februari 2015. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menunjukkan ekspresi kekagetannya saat mengetahui DIY menjadi kawasan yang aman atau save house bagi kejahatan terorisme. “Justru saya khawatir kalau Yogyakarta dikatakan wilayah yang aman dan nyaman,” kata Sultan saat menerima rombongan Lemhanas di gedung Pracimosono, Kepatihan, Senin, 31 Agustus 2015.

Sultan beralasan, jika Yogyakarta dikatakan aman dan nyaman dari tindak kejahatan teroris, maka tidak tertutup kemungkinan nantinya akan dipilih sebagai lokasi tempat tinggal bagi kalangan radikal. Mereka, para kelompok-kelompok radikal itu, kata Sultan, akan merasa aman dan nyaman pula tinggal di wilayah DIY karena tidak dicurigai. “Jadi mestinya DIY itu jadi save house, tapi juga diawasi,” kata Sultan.

Pendapat Sultan itu menanggapi pernyataan Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose saat bersama rombongan Lembaga Ketahanan Nasional menemuinya di Kepatihan, Yogyakarta. Rombongan Lemhanas datang dalam rangka Kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri Lemhanas Angkatan 20.

Petrus mengungkapkan, DIY menjadi save house dari upaya kejahatan teroris. “Upaya pengendalian kejahatan teroris dipusatkan di Yogya. Dan Yogya terbukti sukses,” kata Petrus.

Beberapa tindak kejahatan teroris yang bisa digagalkan, menurut Petrus, seperti yang terjadi di Surakarta dan Sukoharjo. Soal permintaan Sultan agar wilayah DIY juga diawasi agar tidak terjadi tindak teroris, menurut Petrus, juga telah dilakukan.

Petrus mencontohkan kasus penangkapan Zarkasih, mantan Ketua Mantiqi II Jamaah Islamiyah, di Jalan Kaliurang, Sleman. Zarkasih adalah alumnus kamp pelatihan militer Abbas, Afganistan, angkatan kelima (1987) atau dua angkatan di atas Abu Dujana. Ia lulus dengan predikat terbaik kedua di bawah Nasir Abas, mantan Ketua Mantiqi III (Sulawesi) Jamaah Islamiyah. “Jadi Yogyakarta itu sama-sama jadi save house kedua pihak,” kata Petrus.

Saat ditanya tentang perkembangan saat ini, Petrus menegaskan, DIY sudah tidak menjadi save house bagi upaya pengendalian tindak teroris. “Sudah bukan lagi. Sekarang ini proses deradikalisasi,” kata Petrus, sambil buru-buru naik mobil.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

10 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

18 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

37 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

52 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya