TNI-Polri Ribut di Polewali Mandar: Pos Polisi dan 7 Kendaraan Dibakar  

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 11:41 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Situasi di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sempat memanas dan mencekam pasca-penembakan yang menewaskan Prajurit Dua Yuliadi, anggota Batalion Infanteri 721/Makkasau, Ahad, 30 Agustus 2015. Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pasca-penembakan itu, sejumlah sarana dan prasarana milik Korps Bhayangkara dibakar dan dirusak.

Berdasarkan hasil pendataan, Barung mengatakan sarana dan prasarana milik kepolisian yang dibakar adalah 1 pos polisi di Palippis, 1 mobil boks milik Kepolisian Resor Polewali Mandar, dan 6 sepeda motor dinas. Di samping itu, terdapat satu sepeda motor yang merupakan barang bukti dan satu sepeda motor milik anggota kepolisian.

"Pos polisi Palippis dan enam sepeda motor dibakar habis. Lalu mobil dirusak, pecah kaca depan dan samping. Juga ada sepeda motor barang bukti dan sepeda motor milik anggota kepolisian," ucap Barung, Senin, 31 Agustus 2015. Di samping itu, dua polisi terluka di bagian kepala dan lebam pada muka.

Barung menuturkan pihaknya masih bersama Komando Daerah Militer VII/Wirabuana akan melakukan penyelidikan ihwal perkara pokok berupa penembakan yang menewaskan prajurit TNI tersebut. Di samping penyidik kepolisian, TNI tentunya akan menerjunkan Polisi Militer guna mengusut kasus itu. Hasil penyelidikan nantinya merupakan domain pihak pimpinan untuk mengeksposnya.

Kasus penembakan itu diawali pertengkaran yang melibatkan anggota patroli bermotor Polres Polewali Mandar dengan salah seorang anggota Kodim 1401/Majene, Prajurit Kepala Laksmono. Laksmono bersama temannya sedang menonton balapan road race. Karena memasuki lintasan balapan, Laksmono ditegur dan didorong anggota kepolisian itu.

Saat Laksmono menyampaikan bahwa dia merupakan anggota TNI, korban didatangi dan dipukuli polisi itu. Perkelahian pun tidak terhindarkan. Beruntung, Kepala Polres Polewali Mandar dan pihak Kodam VII/Wirabuana langsung ke TKP dan melerai perkelahian. Kedua pihak yang bertikai pun langsung didamaikan.

Berselang dua jam kemudian, terdengar letusan di area sirkuit, tapi bukan di lokasi pertama. Saat dilakukan pemeriksaan, anggota Kompi B Batalion Infanteri 721/Makkasau, Prajurit Dua Yuliadi, sudah ditemukan bersimbah darah dengan luka tembak pada bagian perut sebelah kiri. "Setelah terjadi tembakan, korban coba dibawa ke rumah sakit tapi sudah tidak tertolong," ucap Kepala Staf Kodam VII/Wirabuana Brigadir Jendral TNI Kurnia Dewantara.

Jenazah Prada Yuliadi rencananya akan dimakamkan hari ini di kampung halamannya di Dusun Kading, Desa Wae Kecce'e, Kecamatan Lapri, Kabupaten Bone, pukul 12.30 Wita, Senin, 31 Agustus 2015.

Pemakaman Pratu Yuliadi dilakukan secara militer dan rencananya akan dihadiri langsung oleh Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar.

Kepala Penerangan Masyarakat (Kapenrem) Korem 141 Toddopuli Mayor Rudi menuturkan pemakaman militer akan dilakukan hari ini di rumah kediaman Prada Yuliadi. Almarhum merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Dire dan Hj Wati.

"Pukul 12.30 Wita nanti akan dikebumikan. Jajaran Korem 141 Toddopuli sudah di lokasi terlebih dahulu untuk mensterilkan lokasi," kata Mayor Rudi.

ANDI ILHAM | TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

12 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya