Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke Bulog Aceh Besar untuk memastikan kualitas beras untuk rakyat miskin, 30 Mei 2015. ANTARA/Trisnadi
TEMPO.CO , Nganjuk – Kementerian Sosial mempercepat distribusi beras sejahtera ke masyarakat sebagai antisipasi dampak pelemahan rupiah. Ditargetkan, tambahan rastra ke-13 akan diterima paling lambat September 2015 di seluruh Indonesia.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembagian beras sejahtera atau rastra--dulu beras murah untuk rakyat miskin--ditargetkan akan diterima seluruh keluarga prasejahtera paling lambat pada September 2015.
Kementerian sudah meminta pemerintah daerah mempercepat pengeluaran Surat Perintah Alokasi untuk pembagian rastra. “Ini antisipasi kami di Kementerian Sosial menghadapi pelemahan rupiah,” katanya saat memeriksa kualitas beras rastra di Gudang Bulog Nganjuk, Minggu, 30 Agustus 2015.
Dia menargetkan pembagian rastra ini akan tuntas pada 1 September 2015. Masing-masing keluarga akan menerima 15 kilogram beras subsidi untuk 15 juta keluarga yang terdata. Pemerintah membanderol harga beras ini sebesar Rp 1.600 per kilogram dari nilai subsidi pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional senilai Rp 6.600 per kilogram. Harga tersebut bisa naik jika pemerintah daerah tak mensubsidi biaya angkut dari titik distribusi ke titik bagi.
“Karena itu, jangan heran kalau kadang ada yang menjual Rp 2.000 per kilogram karena biaya angkutnya dibebankan ke penerima jika pemerintah daerah tak mau menanggung,” katanya.
Bukan hanya itu, Kementerian juga memastikan 2,78 juta keluarga harapan akan menerima dana subsidi pemerintah sebesar Rp 24 triliun pada akhir Agustus ini. Demikian pula distribusi rastra ke-13, yang akan diberikan kepada keluarga sejahtera paling lambat September mendatang.
Khofifah menjelaskan, dampak pelemahan rupiah baru bisa diketahui setelah dilakukan sensus nasional pada 15 September 2015. Setelah Badan Pusat Statistik melakukan survei, barulah diketahui secara angka tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia.
Dalam pemeriksaan tersebut, Khofifah menyatakan beras rastra yang dimiliki Bulog di Nganjuk adalah yang terbaik dari beberapa daerah yang dipantau. Menurut dia, ada beberapa definisi beras berkategori baik untuk dibagikan kepada masyarakat, yakni tidak berjamur, tidak berkutu, tidak ada campuran gabah, tidak berwarna cokelat, dan tidak apek. Khofifah juga menyempatkan menimbang salah satu karung beras rastra untuk memastikan jumlahnya benar-benar sebesar 15 kilogram. Dia meminta Bulog dan pemerintah daerah memenuhi ketentuan distribusi rastra, seperti tepat kualitas, tepat harga, dan tepat waktu.
Kepala Bulog Subdivre Kediri Wahyu Sutanto mengatakan stok beras di gudang Nganjuk saat ini sebanyak 3.700 ton, dengan 3.107 ton di antaranya adalah beras sejahtera. Saat ini dia sudah mendistribusikan 70 persen ke masyarakat dengan kualitas bagus. “Kami jamin beras lokal untuk rastra memiliki kualitas bagus,” katanya.