Menteri Pertanian Instruksikan RPH Makassar Ditutup
Reporter
Editor
Rabu, 23 November 2005 18:12 WIB
TEMPO Interaktif, Makassar:Menteri Pertanian Antono Apriantono menginstruksikan untuk menutup rumah potong hewan (RPH) Makassar selama satu bulan. Langkah itu perlu dilakukan setelah seekor sapi di dalam RPH mati tanpa sebab. Ia juga menyarankan untuk memindahkan RPH dari Makassar ke Gowa yang masih berbatasan dengan Makassar. "Jika sudah ada kematian, berarti bakteri ada disini. Di Gowa juga akan dievaluasi dimana yang endemik, kalau agak jauh mungkin bisa, tapi kalau dekat tidak bisa," katanya saat meninjau lokasi RPH di Tamangapa, Kecamatan Manggala, Rabu (23/11). Saat melakukan kunjungan, Anton terlihat hanya menggunakan pengaman berupa masker di mulut. Selain meninjau ke RPH Makassar di Tamangapa, ia juga meninjau ke kandang sapi Dg Naba, pemilik dua ekor ternak yang mati terkena antraks. Untuk mencegah bakteri antraks yang secara umum ada di dalam tanah didaerah endemik, kata Anton, harus dilakukan vaksinasi sedikitnya enam bulan sekali. Saat kunjungan berlangsung, petugas RPH Makassar berusaha menutup-nutupi mengenai ternak sapi yang mati tanpa sebab dalam RPH. Namun Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yang menemani kunjungan Anton meminta petugas untuk tidak menutup-nutupi.Akhirnya saat menteri meminta penjelasan, Ketua Tim Pengendalian, Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Antraks, Muh. Ridwan Gaffar menjelaskan bahwa tiga hari lalu seekor sapi di dalam RPH mati. Saat itu Antono langsung menanyakan ciri-ciri saat sapi itu kepada petugas, Ridwan sambil tergagap-gagap memberikan penjelasan bahwa matinya secara mendadak, kemudian langsung ambruk dan sebelumnya kejang, dan limfanya bengkak. Antono langsung menukas, "Itu cirri-ciri antraks dong". Irmawati