ICW Minta Panitia Seleksi Berfokus pada Harta Capim KPK  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 25 Agustus 2015 14:21 WIB

Ketua Pansel Pimpinan KPK Destry Damayanti (kedua kanan) bersama anggota Pansel Natalia Subagyo (kiri), Yenti Garnasih (kedua kiri), Supra Wimbarti (kanan) memberikan keterangan pers di sela proses seleksi tahap ketiga calon Pimpinan KPK di Jakarta, 27 Juli 2015. TEMPO/IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Divisi Kampanye Publik Indonesia Corruption Watch Tama S. Langkun meminta agar para Panitia Seleksi Calon Pemimpin KPK bertanya lebih dalam tentang kekayaan para calon pemimpin. “Panel harus berfokus pada rekam jejak harta calon pimpinan KPK,” kata Tama saat dihubungi, Selasa, 25 Agustus 2015.

Tama, yang memantau proses wawancara terbuka pada hari pertama, mengatakan para anggota Panitia Seleksi hanya menanyakan rekam jejak kekayaan calon pimpinan secara mendalam pada beberapa calon pemimpin saja. “Bertanya tentang harta secara tajam dan dalam hanya kepada Budi Santoso dan Agus Rahardjo, sisanya hanya di permukaan,” ujarnya.

Tama mengatakan, sebagai calon pemimpin dan penyelenggara negara, seharusnya semua calon pemimpin KPK rinci menyampaikan harta kekayaan mereka sebelum nanti menjabat, saat menjabat, dan sesudah menjabat. “Makanya Pansel harus rinci menanyakan rekam jejak harta mereka, dan harus adil semua ditanyakan,” tutur Tama.

Pada wawancara Pansel KPK hari ini, kata Tama, rekannya yang lain bertugas memantau jalannya wawancara terbuka calon pimpinan KPK. “Setelah tiga hari nanti, kami akan sampaikan evaluasi secara utuh dari kami,” ucapnya.

Seleksi calon pimpinan KPK tahap akhir berlangsung pada 24-26 Agustus 2015 pada pukul 08.00-17.15 di Ruang Serbaguna, Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat. Setiap peserta diberi waktu wawancara selama satu jam.

Calon pimpinan KPK yang pada hari pertama mengikuti wawancara adalah Ade Maman Suherman, Agus Rahardjo, Alexander Marwata, Brigjen Basaria Panjaitan, Budi Santoso, Chesna Fizetty Anwar, dan Firmansyah T.G. Satya.

Pada wawancara hari ini ada tujuh nama yang akan dicecar Pansel. Mereka adalah Giri Suprapdiono, Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji, Jimly Asshiddiqie, Johan Budi Sapto Pribowo, Laode Muhamad Syarif, Moh Gudono, dan Nina Nurlina Pramono.

Kemudian untuk lima calon pemimpin lainnya, Saut Situmorang, Sri Harijati, Sujanarko, Surya Tjandra, dan Yotje Mende, akan mendapat giliran wawancara pada besok Rabu.

Seleksi tahap akhir ini akan melahirkan 8 capim dari 19 orang yang tersisa. Nantinya Presiden Joko Widodo akan menyerahkan delapan nama terpilih ini ke DPR RI.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

14 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

15 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

21 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya