Ada Kabut Asap, Dua Pesawat Putar-putar di Udara
Editor
Zed abidien
Selasa, 25 Agustus 2015 11:15 WIB
TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Sumatera mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Dua pesawat, yakni Citilink QG936 dan Lion Air JT388, mengalami kesulitan mendarat akibat landasan pacu tertutup asap.
"Ada gangguan sedikit karena asap," kata Duty Manajer Bandara SSK II Hasnan kepada Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015.
Hasnan menjelaskan, jarak pandang sempat menurun hingga 500 meter pada pukul 07.00. Akibatnya, dua pesawat dari Jakarta tersebut terpaksa harus berputar-putar di udara selama 30 menit, menunggu jarak pandang membaik sebelum mendarat.
Menurut Hasnan, kedua pesawat berhasil mendarat dengan selamat meski terjadi keterlambatan. Citilink terlambat mendarat 30 menit, sedangkan Lion Air terlambat 13 menit. "Pesawat berputar-putar dulu karena landasan tertutup asap," ucapnya.
Aktivitas Bandara SSK II kembali normal, ujar Hasnan, setelah jarak pandang mulai membaik di atas 1.000 meter pada pukul 09.00. "Saat ini kondisi sudah normal," tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Terra dan Aqua memantau 85 titik panas yang diindikasikan ada kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Titik panas terbanyak terdapat di Sumatera Selatan dengan 36 titik, disusul Jambi sebanyak 33 titik, Bangka Belitung 6 titik, Lampung 2 titik, Aceh 3 titik, dan Bengkulu 1 titik.
Sedangkan untuk wilayah Riau sendiri terpantau ada empat titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen, yakni dua titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin.
Kabut asap mengganggu jarak pandang di sejumlah wilayah di Riau, seperti Pekanbaru dengan jarak pandang 500 meter, Pelalawan 500 meter, Rengat 2 kilometer, dan Dumai 3 kilometer.
RIYAN NOFITRA