Ada Kabut Asap, Dua Pesawat Putar-putar di Udara  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 25 Agustus 2015 11:15 WIB

Masjid Agung An-nur Pekanbaru tampak diselumti asap pekat dari sisa kebakaran hutan dan lahan sejak sepekan terakhir di Riau, 18 September 2014. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Sumatera mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Dua pesawat, yakni Citilink QG936 dan Lion Air JT388, mengalami kesulitan mendarat akibat landasan pacu tertutup asap.

"Ada gangguan sedikit karena asap," kata Duty Manajer Bandara SSK II Hasnan kepada Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015.

Hasnan menjelaskan, jarak pandang sempat menurun hingga 500 meter pada pukul 07.00. Akibatnya, dua pesawat dari Jakarta tersebut terpaksa harus berputar-putar di udara selama 30 menit, menunggu jarak pandang membaik sebelum mendarat.

Menurut Hasnan, kedua pesawat berhasil mendarat dengan selamat meski terjadi keterlambatan. Citilink terlambat mendarat 30 menit, sedangkan Lion Air terlambat 13 menit. "Pesawat berputar-putar dulu karena landasan tertutup asap," ucapnya.

Aktivitas Bandara SSK II kembali normal, ujar Hasnan, setelah jarak pandang mulai membaik di atas 1.000 meter pada pukul 09.00. "Saat ini kondisi sudah normal," tuturnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Terra dan Aqua memantau 85 titik panas yang diindikasikan ada kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Titik panas terbanyak terdapat di Sumatera Selatan dengan 36 titik, disusul Jambi sebanyak 33 titik, Bangka Belitung 6 titik, Lampung 2 titik, Aceh 3 titik, dan Bengkulu 1 titik.

Sedangkan untuk wilayah Riau sendiri terpantau ada empat titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen, yakni dua titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin.

Kabut asap mengganggu jarak pandang di sejumlah wilayah di Riau, seperti Pekanbaru dengan jarak pandang 500 meter, Pelalawan 500 meter, Rengat 2 kilometer, dan Dumai 3 kilometer.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

4 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

7 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

8 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

9 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

9 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

16 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

23 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya