Basaria Panjaitan Ingin KPK Jadi Pusat Informasi Korupsi  

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 04:29 WIB

Brigjen Pol. Basaria Panjaitan. Istimewa

TEMPO.CO , Jakarta:Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan mengkritisi lembaga antirasuah yang mengedepankan fungsi penyidikan dan penuntutan. Menurut Pengajar Sekolah Tinggi Pimpinan Polri itu, tugas KPK adalah koordinasi dan supervisi dengan lembaga penegak hukum lainnya serta monitoring.

"Maka gagasannya KPK menjadi pusat informasi tindak pidana korupsi di Indonesia," kata Basaria saat wawancara terbuka seleksi calon pimpinan KPK di kantor Sekretariat Negara, Senin, 24 Agustus 2015.

Dia mempunyai gagasan seluruh penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dilakukan kepolisian dan jaksa. Tugas KPK hanya mengumpulkan data penanganan kasus yang dilakukan polisi dan jaksa di seluruh Indonesia.

Basaria mengatakan ada dua fungsi yang harus dilakukan KPK. Pertama, sebagai triger mechanism atau pemacu dan penggerak instansi seperti kepolisian dan kejaksaan. Kedua, KPK fungsinya melakukan supervisi. Seharusnya, kata Basaria, KPK mendorong kinerja polisi dan jaksa yang dianggap kurang efektif dan efisien.

"Inilah menurut saya kurang dilaksanakan KPK. Sehingga terjadi singgungan antara polisi dan jaksa," ujarnya.

Menurut Basaria, KPK seharusnya berfungsi sebagai Tut Wuri Handayani. Artinya, mempersilakan polisi dan kejaksaan melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara benar. Pada saat komisi antirasuah melihat ada sesuatu yang tidak tepat penanganan yang dilakukan polisi dan jaksa, Basaria menganggap KPK baru bisa mengambil alih.

Hari ini, panitia seleksi menggelar tes wawancara bagi calon pimpinan KPK. Pada hari pertama, panitia mewawancarai tujuh peserta termasuk Basaria. 11 kandidat lainnya mendapat giliran pada Selasa dan Rabu. Seleksi wawancara ini nantinya disusul dengan tes kesehatan.

Ini merupakan rangkaian akhir dari seleksi yang dimulai sejak dua bulan lalu. Panitia akan memilih delapan dari 19 nama yang lolos tes tahap akhir ini. Delapan nama itu akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo. Jokowi akan meneruskan nama-nama ke DPR untuk mengikuti uji kelayakan bersama dua calon yang dipilih pada periode sebelumnya, yakni Robby Aryabrata dan Busyro Muqoddas. Nantinya, DPR akan memilih 5 nama sebagai pemimpin KPK periode 2015-2019.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

14 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

14 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

20 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

23 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya