Kebakaran di Gunung Merbabu Belum Bisa Dipadamkan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 20 Agustus 2015 23:08 WIB

Pemandangan gunung Merbabu yang terbakar terlihat dari desa Sengi, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang, Jawa Tengah (28/9). Kebakaran hutan yang terjadi mulai Selasa, 27 September ini masih belum diketahui penyebab pastinya dan diperkirakan menghanguskan lahan seluas 50 hektar. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta- Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menyatakan sampai Kamis 20 Agustus 2015 pukul 22.00 WIB, nyala api yang membakar kawasan sekitar puncak Gunung Merbabu, Jawa Tengah, belum berhasil dipadamkan.

"Malam ini kami hentikan dulu upaya pemadaman, baru lanjut kembali besok (Jumat) subuh," ujar Koordinator Perlindungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Kurnia Adi Wirawan saat dihubungi Tempo Kamis 20 Agustus 2015.

Kawasan Gunung Merbabu dilaporkan mulai terbakar setelah munculnya titik api pada Rabu sore 19 Agustus 2015 sekitar pukul 17.00 WIB. Tepatnya di Dusun Bentrokan, Desa Wonolelo, Kecamawan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Wawan, sapaan Kurnia Adi, telah bersama-sama warga sejak Rabu memadamkan titik api itu dengan peralatan manual tanpa air. Yakni sabit dan ranting agar tak menyebar.

"Tapi malah hari ini titik apinya meluas ke sisi timur dan utara," ujar Wawan. Nyala api itu meluas antara lain ke timur mengarah Desa Selo Kabupaten Boyolali, juga ke utara di Desa Cunthel dan Thekelan Kabupaten Semarang.

"Kami nggak tahu pasti luasan kebakaran ini, jarak pandang masih sangat terbatas," ujar Wawan. Pemadaman menurut Wawan susah dilakukan dengan air, karena berada di ketinggian mendekati puncak. Terlebih banyak api merembet pada tebing-tebing gunung sehingga menyulitkan tim bergerak lebih jauh.

"Yang bisa dilakukan sekarang memaksimalkan sumber daya yang ada, bersama warga sekitar, mengepung agar api tak makin meluas lagi," ujar Wawan.

Langkah yang dipersiapkan tim untuk pemadaman esok hari yakni bergerak ke enam titik jalur sebaran api. Mulai Dusun Genting, Dusun Malang, Dusun Samping, Dusun Sobleman, Cunthel, dan Thekelan.

"Ada puluhan sampai ratusan warga yang sudah bersiap subuh memadamkan, pakai parang dan sabit untuk menghalau api agar tak menyebar," ujarnya.

Soal kemungkinan bantuan hujan buatan atau tambahan personil, Wawan menuturkan sudah ada tawaran dari Pemerintah Jawa Tengah. Namun menurutnya dengan skala kebakaran saat ini belum perlu."Kami tangani dulu dengan sumber daya yang ada,"ujarnya.

Pihak Taman Nasional Merbabu menyatakan mulai Kamis 20 Agustus, empat rute jalur pendakian ke Merbabu ditutup sementara demi keamanan."Kami juga masih selidiki penyebab munculnya titik api," ujar Wawan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

13 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

38 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

43 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

43 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

48 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya