Sejumlah personil Brimob berpatroli rutin di Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso Pesisir, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Kapolda Sulteng, Brigjen Idham Azis, mengatakan sepanjang Januari-Maret 2015, sebanyak 12 warga Poso ditangkap terkait kelompok jaringan teroris pimpinan Santoso. ANTARA/Zainuddin MN
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan dua orang meninggal akibat operasi teroris di Poso, Sulawesi Tengah, dalam sepekan terakhir.
''Jadi ada satu yang meninggal memang di sana, tertembak. Kemudian satu memang anggota kita tertembak,'' kata Badrodin di kompleks Istana, Kamis, 20 Agustus 2015. Badrodin mengatakan anggota Kepolisian meninggal ada kemungkinan karena kehabisan darah saat dievakuasi dari lokasi baku tembak. ''Kan butuh lima jam dari atas sampai bawah,'' katanya.
Menurut Badrodin, satu korban lain yang meninggal berasal dari pihak teroris. Hingga saat ini, Kepolisian masih terus mengejar kelompok teroris tersebut. Kepolisian bahkan baru menambah pasukan tadi malam. Kelompok teroris yang dikejar adalah kelompok Santoso.
Kelompok sipil bersenjata kembali melancarkan teror di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Kapolri menduga aksi ini dilakukan kelompok Santoso. Baku tembak antara polisi dan teroris berawal dari informasi intelijen yang melintas di perkebunan warga. Aparat kemudian melakukan penyisiran dan langsung terjadi baku tembak di markas kelompok tersebut.
Inilah Para Pelaku Pembunuhan Berencana yang Sudah Dieksekusi Mati
21 Januari 2023
Inilah Para Pelaku Pembunuhan Berencana yang Sudah Dieksekusi Mati
Diatur dalam Pasal 340 KUHP, pelaku pembunuhan berencana diancam hukuman mati. Berikut beberapa pelaku pembunuhan berencana di Indonesia yang sudah dieksekusi mati.