Kongres Paguyuban Pasundan Diikuti Cabang dari Amerika  

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 04:19 WIB

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, memberikan kata sambutan dalam acara pembukaan Kongres Diaspora ke-3, di Jakarta, 12 Agustus 2015. Dalam kongres tersebut Diaspora mendorong pemerintah untuk merevisi Undang-undang Kewarganegaraan yang berlaku, agar memungkinkan adanya kewarganegaraan ganda bagi warga negara Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Bandung: Kongres Paguyuban Pasundan ke-42 akan diselenggarakan di Pangandaran pada 28-30 Agustus 2015 mendatang. Kongres itu akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada Jumat, 21 Agustus 2015.

"Asalnya pembukaan itu tanggal 28 Agustus di Pangandaran, tapi karena tanggal 25 Agustus Wapres akan ada kunjungan ke Korea makanya beliau meminta dipercepat menjadi tanggal 21 Agustus dan meminta di Bandung," kata Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi dalam jumpa wartawan di kampus Pascasarjana Universitas Pasundan, Jalan Sumatra, Kota Bandung, Rabu, 19 Agustus 2015.

Didi mengatakan, dengan kehadiran Jusuf Kalla dalam kongres itu membuktikan bahwa Paguyuban Pasundan merupakan organisasi yang bersifat nasional bukan kedaerahan. Selain itu, kata dia, Paguyuban Pasundan memiliki cabang diberbagai provinsi di Indonesia dan tersebar di beberapa negara di dunia, seperti di Malaysia, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.

Menurut Didi, dalam kongres nanti, selain dilangsungkannya pemilihan kepengurusan periode 2015-2020 organisasi Paguyuban Pasundan, akan dilaksanakan pula pembahasan mengenai penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Paguyuban Pasundan.

"Nantipun kita akan membahas pedoman pokok program kerja yang harus dilakukan oleh organisasi dalam jangka 5 tahun ke depan," kata Didi.

Adapun rekomendasi yang akan diusung dalam kongres yang rutin dilaksanakan setiap 5 tahun sekali itu, diantaranya adalah membuat manifestasi politik berupa masukan bagi pemerintah pusat agak bisa lebih maju lagi dalam berbagai aspek. "Diantaranya melakukan redefinisi nasionalisme a masyarakat bisa lebih menghargai keberagaman dan saling toleransi," ujar dia.

"Misi kita itu dari dulu tetap sama yakni memerangi kebodohan dan kemiskinan di masyarakat, makanya selain kita intens di dunia pendidikan ke depan kita mewajibkan di tiap kabupaten/kota harus ada BMT (Baitul Maal Wa Tamwil), terus biro bantuan hukum juga harus ada," ucap dia.

Dengan demikian kehadiran Paguyuban Pasundan akan lebih terasa oleh masyarakat. Hal itu, kata dia, sesuai dengan komitmen organisasi, yakni membawa kemaslahatan bagi kehidupan bersama.

Rencananya, kongres itu akan diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari gabungan antara pengurus pusat dan pengurus cabang.

AMINUDIN

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

38 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

39 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya