Kawasan Hutan di 8 Kecamatan di Luwu Rawan Kebakaran  

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 18:20 WIB

TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Luwu - Kawasan hutan di delapan kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tergolong rawan terjadi kebakaran. Itu sebabnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu mengimbau seluruh masyarakat, khususnya petani, agar tidak membuka perkebunan baru dengan cara melakukan pembakaran lahan.

Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Hasta Bulu. Adapun delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Larompong, Kecamatan Suli, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Bastem, dan Kecamatan Bastem Utara. “Kawasan hutan di delapan kecamatan itu perlu mendapat perhatian dan pengawasan instansi terkait,” ujar Hasta, Rabu, 19 Agustus 2015.

Menurut Hasta, surat berisi imbauan itu sudah disebarluaskan ke seluruh kecamatan untuk diteruskan ke desa-desa. Dia meminta para kepala desa mengumumkan imbauan itu kepada warganya masing-masing. “Kita harus sama-sama mewaspadai terjadinya kebakaran hutan, terutama pada musim kemarau seperti saat ini,” katanya.

Hasta mengatakan, kalau sudah terjadi kebakaran hutan diperlukan biaya besar dan tenaga yang banyak untuk memadamkannya. Sedangkan dari dua unit mobil pemadam kebakaran yang dimiliki BPBD Kabupaten Luwu, hanya satu unit yang bisa dioperasikan.

“Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk ikut menjaga hutan agar tidak terbakar,” ucap Hasta, sembari menambahkan, hal sepele, seperti membuang puntung rokok sembarangan bisa mengakibatkan kebakaran hutan.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Lindajang, Kecamatan Suli Barat, Darlis, mengatakan pencegahan kebakaran hutan tidak cukup dilakukan dengan imbauan.

Darlis mengatakan, BPBD bersama Dinas Kehutanan harus sama-sama turun ke lapangan bertemu langsung dengan masyarakat dan mensosialisasikan bahaya menyalakan api di hutan atau di area perkebunan. “Temui para petani untuk menjelaskan bahaya membuka lahan perkebunan dengan cara membakar lahan,” tuturnya.

Melalui cara sosialisasi yang intesif, kata Darlis, semua pihak tidak dirugikan. Kebakaran hutan bisa dihindari, setidaknya diminimalisir. Sebaliknya, para petani tetap bisa mencari penghasilan dengan membuka perkebunan dengan cara yang baik.

HASWADI

Berita terkait

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu

28 hari lalu

Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu

Hujan lebat yang berbarengan dengan pasang air laut menyebabkan banjir pada, 29 Maret 2024 yang merendam 9 desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya